Ditjen Hubud Terima Kunjungan President of Civil Aviation Authority of Oman

  • Oleh : Naomy

Rabu, 30/Apr/2025 14:12 WIB
Pertemuan Ditjen Hubud dan Civil Aviation Oman Pertemuan Ditjen Hubud dan Civil Aviation Oman


JAKARTA (BeritaTrans.com) – Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan menerima kunjungan kehormatan dari His Excellency Naif Ali Al Abri, President of Civil Aviation Authority of Oman, di Jakarta, Selasa (29/4/2025).

Pertemuan yang disambut Direktur Angkutan Udara, Agustinus Budi Hartono, selaku perwakilan Ditjen Hubud ini, guna mempererat kerja sama bilateral di sektor penerbangan sipil. 

Baca Juga:
UPBU Kalimarau Raih Penghargaan Pelayanan Prima Utama Sektor Transportasi 2024

Dalam kesempatan itu, President of Civil Aviation Authority of Oman  menyampaikan beberapa usulan penting, antara lain permohonan dukungan Ditjen Hubud dalam memperkuat kerja sama antara kedua negara baik melalui skema Government to Government (G to G), Business to Government (B to G), maupun Business to Business (B to B). 

Menanggapi hal tersebut, Ditjen Hubud menyambut baik dan terbuka terhadap peluang kerja sama tersebut, serta mendorong eksplorasi lebih lanjut termasuk pada kemungkinan kolaborasi dalam pengelolaan salah satu bandar udara di Indonesia.

Baca Juga:
Ditjen Hubud Pastikan Pelayanan Angkutan Libur Nataru di Bali Lancar

President of Civil Aviation Authority of Oman juga menyampaikan harapan agar dapat meningkatkan kerja sama dalam bidang angkutan udara, seperti penambahan kapasitas atau frekuensi, maupun penambahan destinasi, mengingat potensi ekonomi yang besar di kedua negara. 

Pembahasan lebih teknis ini akan dilanjutkan pada level teknis melalui jalur komunikasi diplomasi.

Baca Juga:
Bandara Letung Tingkatkan Konektivitas Akses ke Pulau Terluar di Kepulauan Anambas

Agustinus menyampaikan bahwa Ditjen Hubud membuka peluang kolaborasi dalam pengelolaan infrastruktur penerbangan di Indonesia sebagai bagian dari penguatan kerja sama bilateral.

“Kami melihat adanya potensi kolaborasi yang strategis, termasuk dalam hal pengelolaan bandara di Indonesia. Hal ini sejalan dengan komitmen terus meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan di sektor kebandarudaraan nasional,” beber Agustinus.

Dia juga mendorong pengembangan rute penerbangan internasional tidak hanya terfokus di Bandara Soekarno-Hatta (CGK) dan Ngurah Rai (DPS), tetapi juga membuka peluang ke titik-titik destinasi unggulan lainnya seperti Yogyakarta Kulon Progo, Lombok, Labuan Bajo, Medan, dan Manado. 

Upaya ini merupakan bagian dari strategi pemerintah dalam memperluas akses pariwisata dan pemerataan konektivitas udara nasional.

"Kami selalu mengutamakan prinsip kehati-hatian dan evaluasi berkelanjutan dalam merespons pengajuan penerbangan internasional.
Kami juga berusaha memastikan bahwa setiap kerja sama penerbangan yang dilakukan memberikan manfaat optimal bagi kedua negara, termasuk mendukung keberlangsungan sektor pariwisata, perdagangan, dan pertumbuhan ekonomi, tanpa mengabaikan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan,” paparnya.

Dengan adanya peningkatan hubungan dan komunikasi terbuka ini, diharapkan hubungan kerja sama antara Indonesia dan Oman di sektor penerbangan dapat terus tumbuh, memberikan kontribusi positif bagi perdagangan, pariwisata, dan pertumbuhan ekonomi kedua negara. (omy)