Oleh : Naomy
JAKARTA (BeritaTrans.com) - Ingin memberikan kemudahan mobilitas bagi masyarakat pengguna jasa angkutan umum kereta layang ringan (LRT) Jabodebek dan MRT Jakarta, Kementerian Perhubungan akan menyiapkan kereta feeder atau skytrain.
Untuk merealisasikannya, menurut Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, pihaknya akan mengundang investor untuk menawarkan sekaligus melakukan penjajakan.
Baca Juga:
LRT Jabodebek Catat 2,3 Juta Penumpang Selama Juni 2025, Kepercayaan Publik Terus Tumbuh
Adapun untuk awal, nanti ada dua rute skytrain yang akan beroperasi, yakni untuk pengumpan Stasiun LRT Harjamukti, Cibubur dan untuk pengumpan Stasiun MRT Lebak Bulus.
“Satu dari Mekarsari untuk feeder LRT di Harjamukti Cibubur, kemudian skytrain feeder untuk MRT yang dari Serpong, ini sedang digarap oleh DJKA,” tutur Menhub di Jakarta, Kamis (8/5/2025) malam.
Menurutnya, para investor nantinya akan dikumpulkan pada momen investor gathering, karena proyek skytrain pengumpan ini nantinya akan ditawarkan penuh untuk digarap oleh pihak swasta.
Rencananya Minggu depan pelaksaan investor gathering-nya.
Baca Juga:
Rayakan HUT ke-22, KAI Services Gelar Tasyakuran dan Santunan Anak Yatim
"Jadi kita akan undang yang berminat untuk menggarap (skutrain),” ujarnya.
Pertimbangan Kemenhub akan membangun Skytrain menurut Menhub, lantaran tidak perlu lahan besar, cost investasinya tidak semahal landed, dan akan lebih mudah masuk ke kawasan pemukiman.
Saat ini sudah ada beberapa negara asal investor yang memiliki teknologi untuk pengembangan skytrain pengumpan Seperti Cina, Jerman, dan Belarusia.
Direktur Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Risal Wasal mengungkap rute skytrain pengumpan Stasiun LRT Harjamukti akan terbentang dari Mekarsari sampai Stasiun LRT Harjamukti.
Selanjutnya rute Skytrain pengumpan Stasiun MRT Lebak Bulus akan terbentang dari ICE BSD sampa hingga MRT Lebak Bulus.
Selain itu DJKA juga sudah melakukan koordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terkait pembebasan lahan yang akan digunakan sebagai tiang-tiang infrastruktur pendukung Skytrain pengumpan.
"Nantinya tiang-tiang itu dapat memanfaatkan fasilitas umum yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah," ungkapnya.
Risal juga menjelaskan nantinya skytrain tersebut memiliki bentuk sebagai kereta gantung yang bergerak atau memiliki rel di bagian atas kereta.
“Kereta gantung yang bergerak, tidak (namun bukan kereta gantung kabel),” tutupnya. (omy)