Pelabuhan Tanjung Priok Perlu Lahan 8 Hektar

  • Oleh :

Jum'at, 05/Jul/2013 19:40 WIB


BANDUNG (beritatrans.com) -- Pelabuhan Tanjung Priok memerlukan lahan sekitar 8 hektar untuk menampung limpahan petikemas PT. JICT dan Koja 10 hari menjelang dan sesudah Lebaran nanti."Jika tidak," kata General Manager (GM) Pelabuhan Tanjung Priokl, Ari Elang Henryanto, YOR (Yard Occupancy Ratio) akan sangat tinggi sehingga mengganggu bongkar muat barang di pelabuhan.Saat ini YOR di Priok khusus untuk lapangan penumpukan barang impor sudah di atas 100 persen sehingga dipindahkan ke lokasi lahan untuk ekspor. Idealnya YOR tidaak lebih dari 70 persen.Setiap menjelang dan sesudah Lebaran biasanya barang impor numpuk di pelabuhan karena kegiatan perusahaan (pemilik barang) termasuk pabrik masih libur.Untuk memenuhi kebutuhan lahan tersebut, tambah Ari, solusi jangka pendek yaitu kegiatan bongkar muat kendaraan akan dipindahkan ke lahan eks Enggom. Sementara eks lahan bongkar muat kendaraan seluas 6,5 hektar digunakan untuk menampung barang impor.Selain itu, lahan Terminal 3 sisi timur juga akan digunakan untuk penumpukan peti kemas. Sedang solusi jangka panjang agar pemerintah memperluas wilayah kepabeanan Pelabuhan Tanjung Priok sampai ke Marunda dan Cikarang (dry port), kata Ari saat membuka pelatihan kepelabuhanan untuk wartawan di Bandung, Jumat. (wilam)