Pakar: KA Angkutan Barang Butuh Subsidi Seperti KA Penumpang

  • Oleh : an

Selasa, 15/Sep/2015 08:26 WIB


JAKARTA (beritatrans.com) -Dryport Cikarang, Jawa Barat dan juga Stasiun gede Bage Bandung kurang berfungsi maksimal. Truk angkutan barang dari dan menuju Pelabuhan Tanjung Priok masih menjadi andalan, padahal kemacetan di ruas jalan menuju Tanujung Priok, Jakarta Utara sudah sangat parah."Perlu kebijakan khusus dari Pemerintah sehingga mampu mengalihkan angkutan jalan khususnya truk ke KA barang. KA angkutan barang harus mendapat subsidi dalam bentuk public service obligation (PSO) seperti KA penumpang," kata Kepala Lab Transportasi Unika Soegijopranoto Semarang, Djoko Setijowarno, ST, MT kepada beritatrans.com di Jakarta, Selasa (15/9/2015). Namun begitu, kata dia, karena jarak ke Pelabuhan Tanjung Priok terlalu pendek, secara bisnis tidak menguntungkan, sehingga Pemerintah dapat mengambil kebijakan khusus. "Andaikan tetap menggunakan truk, nilai kerugian apa saja yang dapat, alihkan nilai itu ke jalan rel, agar jalan tidak cepat rusak," jelas Djoko yang juga Ketua MTI Jawa Tengah itu.Cuma pengusaha hrs diberi alternatif selain menggunakan jalan raya, seperti di Bandara. Penumpang ada alternatif untuk menggunakan bus, taksi dan kereta api (KA), untuk perjalanan dari dan menuju bandara.Seperti KA Bandara (Di Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Kualanamu, Deli Serdang) sekarang, ada alternatif angkutan bai8k bus, taksi atau KA. Ke depan, semua bandara mulai dibuat ada pilihan akses jalan dan rel KA, sebut Djoko.Jika merasa mahal menggunakan jalan, selain macet karena kendaraan pribadi dan segala macam pungutan yang memberatkan. Yang perlu dikaji lebih mendalam sekarang, menurut Djoko, jika dengan KA, apakah bisa lebih murah, meski secara hitungan ranah bisnis jaraknya kurang 400 km. Untuk angkutan barang dengan jarak tempuh sejauh itu, masih efisien mengguna truk. KA efisien jika jarak angkut berkisar antara 400-700 km, tegas Djoko.(helmi)

Tags :