Soal Dwelling Time, INSA: Sudah Baik, Tingggal Mempertahankan Saja

  • Oleh : Naomy

Rabu, 14/Sep/2016 10:23 WIB


JAKARTA (beritatrans.com) - Ketua Umum Indonesia National Shipowners Asosiation (INSA) Johnson W Sutjipto mengemukakan bahwa dwelling time di pelabuhan yang berjalan saat ini sudah baik."Tinggal dipertahankan, jangan sampai mundur lagi. Yang terpenting adalah sustainable (keberlanjutannya)," jelas Johnson kepada BeritaTrans.com dan Tabloid BeritaTrans, Rabu (14/9/2016).Menurut Johnson, dweeling time di sini tidak bisa disamakan dengan Singapura. Hal itu, lantaran di negara berlambang Singa itu, 99 persen hanya transhipment."Di sana tidak ada barang yang diproteksi, bea cukai kita menjaga kepentingan industri, pertanian, dan karantina," ungkap dia.Garda terdepan di pelabuhan dikatakan Johnson adalah bea cukai, dimana seluruh barang hasil industri, perkebunan, dan hasil bumi lainnya."Kalau di Singapura dari kapasitas mencapai 60 juta teus, hanya lima persen saja yang masuk ke negaranya," kata Johnson.Di Malaysia dan Thailand ditambahkan Johnson, menerapkan dweeling time sama dengan di Indonesia yakni tiga hari."Kedua negara itu sama dengan kita, memiliki industri yang harus diproteksi," pungkas Johnson. (omy)