Switchover Terakhir di Jalur Ganda KA Pantura

  • Oleh :

Rabu, 26/Feb/2014 13:27 WIB


SEMARANG (beritatrans.com) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan menggelar delapan switchover jalur kereta api (KA) di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Switchover ini menjadi pertanda segera tuntasnya pembangunan double track (jalur ganda) di pantai utara (Pantura) Jawa di koridor Cirebon Surabaya berbiaya Rp9,8 triliun itu.Rencana switchover itu, Direktur Prasarana Ditjen Perkeretaapian Arief Heryanto mengemukakan merupakan hasil rapat koordinasi antara Ditjen Perkeretaapian dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) pada 5 Februari 2014.Pelaksanaan switchover tersebut berpotensi mengurangi laju kereta hingga 20 kilometer per jam. Perjalanan kereta akan menyebabkan keterlambatan sekitar setengah sampai satu jam. Karenanya, kami memohon maaf atas efek berupa keterlambatan itu, ujar Arief kepada beritatrans.com, Rabu (26/2/2014).Keterlambatan hanya sebentar tersebut, dia mengutarakan mesti dilalui demi manfaat yang jauh lebih besar ke depannya. Switchover merupakan bagian akhir dari tuntasnya pembangunan jalur kereta. Setelah switchover maka jalur bisa dilewati dengan baik.Switchover, Arief mengutarakan digelar di koridor Bojongeoro Babat pada 3 Maret 2014, Sulur Wadu pada 12 Maret 2014, Babat Lamongan pada 12 Maret 2014, Ujungnegoro Weleri 14 MAret 2014, Lamongan Kandangan 19 Maret 2014, Jerakah Semarang Poncol 24 Maret 2014, Wadu Tobo 26 Maret 2014, dan Kandangan Surabaya Pasaturi 27 Maret 2017.arief heryanto-2.jpeg(1)AWAL APRILArief Heryanto optimis seluruh pekerjaan proyek doublke track utara Jawa di koridor Cirebon - Surabaya akan kelar pada akhir Maret 2014, sehingga seluruh jalur dapat dioperasikan pada awal April 2014. Pekerjaan yang masih digeber adalah di Ujungnegoro Weleri, Sulur - Wodo, dan Bojonegoro Surabaya.Dari total 727 kilometer proyek jalur ganda, tinggal 193,5 kilometer yang belum dioperasikan. Pekerjaan agak tertunda karena adanya sejumlah lokasi lahan masih dalam proses pembebasan di antaranya di Semarang dan Surabaya, tuturnya.Lahan tersebut di antaranya di tepi barat Sungai Bengawan Solo, di kawasan Stasiun Pucuk, antara Stasiun Tandes Stasiun Surabaya Pasar Turi. Untuk tanah negara di Semarang, telah dikeluarkan surat edaran dari Wakil Presiden sebagai dasar Badan Pertanahan Negara (BPN), untuk mengeluarkan sertifikat untuk warga yang menempati tanah negara.Setelah sertifikat dikeluarkan, lembaga penilai tanah (appraisal) akan melakukan penilaian ulang atas tanah tersebut sebagai ganti rugi tanah negara. Semoga saja proses pembebasan lahan bisa segera dituntaskan. Memang dibutuhkan kesadaran besar warga terhadap teramat besarnya manfaat proyek ini untuk kepentingan rakyat, ujar Arief. MULTIBENEFITDengan dioperasikannya double track Cirebon-Surabaya, dia mengutarakan akan banyak keuntungan atau benefit dapat diraih. Di antaranya keselamatan perjalanan kereta api bisa lebih meningkat karena persilangan antar kereta api akan berkurang. Kapasitas lintas jalur kereta api pun bisa ditingkatkan dari yang sekarang 64 KA per hari menjadi 200 KA per hari. Waktu tempuh juga bisa lebih cepat dari semula Jakarta-Surabaya menjadi sekitar 8 jam dari semula 12 jam. Double track juga diproyeksikan untuk memindahkan beban angkutan jalan raya ke kereta api, khususnya angkutan barang. Migrasi truk ke kereta ini berefek multiprofit lagi antara lain dapat ditekannya potensi kemacetan dan kecelakaan di jalan raya, tuturnya.Selain itu, Arief menjelaskan berkurangnya polusi udara dari ribuan truk yang beroperasi di jalan raya. Lebih penting lagi adalah dapat ditekannya biaya pemeliharaan jalan raya, yang setiap tahun selama ini mencapai puluhan triliun rupiah, jelasnya. (aw).