Oleh : an
JAKARTA (Beritatrans.com) - Kasus kebakaran kapal mendominasi kasus kecelakaan transportasi matra laut selama tahun 2017. Meski ada pula kasus kecelakaan yang disebabkan oleh faktor lain yang terjadi di Tanah Air."Sampai Juli 2017 tercatat ada 21 kasus kecalakaan kapal laut. Dari jumlah itu ada 9 kasus adalah kapal terbakar atau 49%," kata Ketua Sub Komite Investigasi Kecelakaan Transportasi Laut KNKT Haryo Satmiko pada media release KM Zahro Ekspres di Jakarta, Jumat (14/7/2017).Terkait kasus kecelakaan kapal laut tersebut, lanjut dia, KNKT melakukan investigasi pada 18 kasus kecelakaan kapal laut. Salah satunya KM Zahro Express yang terbakar pada hari Sabtu tanggal 1 Januari 2017.Dikatakan, dalam kasus kebakaran KM Zahro Express ada 14 korban meninggal dunia. Jumlah tersebut sebagian besar karena luka bakar atau terjebak dalam kobaran api sehingga kehabisan oksigen.Sementara, investigator in charge dalam kasus KM Zahro Express Bambang Alwi menyebutkan kasus kapal itu terbakar dan penumpang sulit dievakuasi bahkan tak bisa melarikan diri karena akses keluar di anjungan hanya selebar 77 cm.Akibatnya terjadi penumpukan penumpang sampai 130 orang di anjungan dan bagian kapal lainnya. Dengan lebar akses keluar 77 cm hanya mampu menampung 1,3 orang per detik.Akhirnya dilakukan evakuasi melalui buritan kapal KM Zahro Ekspres. Kondisi makin parah karena tak ada tanda atau petunjuk yang mengarahkan para penumpang untuk menyelematkan diri saat kondisi darurat tersebut.Lompatan Bunga ApiBambang menambahkan, kobaran api yang membakar KM Zahro Express diduga berasal dari lompatan bunga api yang bersumber dari rusaknya bearing penopang poros putar rotor.Akibat selanjutnya membuat sumbatan pada rotor dan bisa menimbulkan panas yang berlebihan. Dampaknya bisa ditebak bisa memunculkan percikan api dan bisa makin membesar.Di sisi lain, menurut Bambang, bahan bakar kapal yang menetes ke bawah mesin dapat berpotensi menjadi sumber api. Sementara, bahan baku kapal dari bahan yang mudah terbakar membuat kasus kebakaran makin parah dan sulit dipadamkan.(helmi)