ABK ini sempat Kirim WA ke Istinya di Sukabumi Sebelum Kapal Tenggelam di Korea Selatan

  • Oleh : Redaksi

Sabtu, 02/Janu/2021 21:19 WIB
Devi Ilham, warga Kota Sukabumi, salah satu WNI korban kapal yang tenggelam di Korsel. [Dokumen Pribadi/Sukabumiupdate.com] Devi Ilham, warga Kota Sukabumi, salah satu WNI korban kapal yang tenggelam di Korsel. [Dokumen Pribadi/Sukabumiupdate.com]

SUKABUMI (BeritaTrans.com) - Salah satu Warga Negara Indonesia (WNI) anak buah kapal (ABK) penangkap ikan yang hilang di perairan dekat Pulau Jeju, Korea Selatan (Korsel) adalah Devi Ilham.

Sebelum kejadian, Devi sempat mengirim pesan Whatsapp (WA) ke istrinya yang berada di Kota Sukabumi. Isi pesan itu memberitahu kalau ada masalah pada kapalnya.

Baca Juga:
6 ABK WNI Wafat di Kecelakaan Kapal Korea di Perairan Jepang, Kemenhub Fasilitasi Pemulangannya

Devi adalah WNI yang bekerja sebagai ABK di kapal Myeong Minho 32. Kapal itu terbalik di laut dekat Pulau Jeju, Korsel pada Selasa (29/12/2020) pukul 19.45 waktu setempat.

Kecelakaan ini terjadi di tengah cuaca sangat buruk dengan angin kencang, ombak tinggi dan suhu dingin.

Baca Juga:
Pemulangan Jenazah ABK Wafat di Republik Fiji Difasilitasi Kemenhub

Ada 3 orang WNI yang hilang di kapal itu, di antaranya Devi seorang warga Baros, Kota Sukabumi. Devi sudah hidup berumah tangga dan tinggal bersama keluarga istrinya di Liung Tutut RT 01/09, Kelurahan Limusnunggal, Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi.

Sang mertua Sudirman (53 tahun) sudah mengetahui kejadian tersebut. Menurut dia, hingga saat ini belum ada kabar soal keberadaan menantunya itu.

Baca Juga:
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah 3 Pelaut Alami Kecelakaan Kapal Terbalik di Korsel

Devi bekerja di pelayaran dan beberapa kali melaut dengan kapal milik negara lain. Sudirman mengungkapkan, di bulan Februari Devi menikah dan pada bulan Agustus 2020 menantunya itu berangkat ke korsel untuk bekerja sebagai ABK di kapal penangkap ikan.

Pada hari Selasa (29/12/2020) itu, lanjut Sudirman, Devi sempat mengirim pesan WhatsApp ke mertua wanita dan istrinya. Isi WhatsAppnya itu memberitahu kalau kapalnya mengalami masalah dan Devi minta maaf.

Dari sana keluarga mulai cemas, hingga akhirnya mendapatkan informasi dari KBRI di Seoul soal kecelakaan yang dialami Devi dan kapalnya.

"[kami] minta doanya semoga anak saya bisa cepat ditemukan dan kepada pihak terkait di Kota Sukabumi dengan kondisi anak saya seperti ini ada bentuk perhatiannya atau sekecil apapun partisipasinya jelas bagi kami sangat berharga," kata Sudirman.(amt/sumber:suarajabar.id)