Kapal Tanker Korea Selatan Disita Iran

  • Oleh : Redaksi

Selasa, 05/Janu/2021 07:38 WIB
Kapal tanker berbendera Korea Selatan disita oleh Iran di Teluk Persia, Iran, 4 Januari 2021.[IRGC/West Asia News Agency via Reuters] Kapal tanker berbendera Korea Selatan disita oleh Iran di Teluk Persia, Iran, 4 Januari 2021.[IRGC/West Asia News Agency via Reuters]

Jakarta (Beritatrans.com) - Korps Garda Revolusi Iran menyita sebuah kapal tanker Korea Selatan di perairan Teluk, kata media Iran pada Senin.

Penyitaan ini terjadi saat ketegangan antara Iran dan Korea Selatan atas dana Iran yang dibekukan di bank-bank Korea Selatan karena sanksi AS.

Baca Juga:
Kebakaran Kapal MT Kristin Surabaya di Pantai Ampenan, Ini Daftar ABK dan Kapten Kapal yang Dievakuasi

Beberapa media Iran, termasuk TV pemerintah Iran, mengatakan angkatan laut Garda Revolusi Iran (IRGC) menangkap kapal tanker berbendera Korea Selatan karena mencemari Teluk dengan bahan kimia. Kantor berita semi-resmi Tasnim menerbitkan gambar-gambar yang menunjukkan apa yang diidentifikasi sebagai kapal cepat IRGC yang mengawal kapal tanker HANKUK CHEMI, yang dilaporkan membawa 7.200 ton etanol, dikutip dari Reuters, 4 Januari 2021.

Dilaporkan awak kapal telah ditahan dan termasuk warga negara Korea Selatan, Indonesia, Vietnam dan Myanmar, tetapi tidak disebutkan berapa jumlahnya. Kapal tanker itu ditahan di kota pelabuhan Bandar Abbas Iran.

Baca Juga:
Kapal Tanker Terbakar Saat Perawatan Rutin di Thailand, 8 Pekerja Hilang

Kementerian luar negeri Korea Selatan belum memberikan komentar. Armada Kelima Angkatan Laut AS yang berbasis di Bahrain menyadari dan memantau situasi tersebut, kata juru bicara Rebecca Rebarich.

Dua perusahaan keamanan maritim sebelumnya mengatakan HANKUK CHEMI telah disita oleh otoritas Iran.

Baca Juga:
PT Samudera Indonesia akan Ekspansif Tambah Kapal

Perusahaan Inggris Ambrey mengatakan kapal berbendera Korea Selatan, yang dimiliki oleh DM Shipping Co, telah berangkat dari Petroleum Chemical Quay di Jubail, di Arab Saudi, sebelum insiden penyitaan dan sejak itu terlacak di dalam perairan teritorial Iran menuju Bandar Abbas.

Perusahaan keamanan maritim lainnya, Dryad Global, mengatakan di situs webnya bahwa kapal tanker kimia itu kemungkinan telah ditahan oleh pasukan Iran di Selat Hormuz saat masuk ke Fujairah di Uni Emirat Arab.

Otoritas Iran belum mengomentari insiden tersebut, yang terjadi menjelang kunjungan wakil menteri luar negeri Korea Selatan ke Teheran.

Kementerian luar negeri Iran mengatakan pada Senin bahwa kunjungan tersebut akan dilakukan dalam beberapa hari mendatang dan akan membahas permintaan Iran agar Korea Selatan mengeluarkan US$ 7 miliar (Rp 97,2 triliun) dana yang dibekukan di bank-bank Korea Selatan karena sanksi AS.

Amerika Serikat memberlakukan kembali sanksi terhadap Iran pada 2018 setelah Washington menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran 2015 dengan enam negara besar. Iran menyebut sanksi AS sebagai perang ekonomi.

Pada awal 2019, Iran meningkatkan ketegangan di jalur air minyak tersibuk di dunia dengan menyita kapal tanker berbendera Inggris Stena Impero, dua minggu setelah kapal perang Inggris mencegat sebuah kapal tanker Iran di lepas pantai Gibraltar.  (ny/Sumber: Tempo.co)