Alaska Airlines Blacklist 14 Orang dari Daftar Penumpang Selamanya, Terkait Demo Parlemen AS

  • Oleh : Bondan

Sabtu, 09/Janu/2021 22:35 WIB
Ilustrasi. Foto: Istimewa Ilustrasi. Foto: Istimewa

WASHINGTON (BeritaTrans.com) - Alaska Airlines memberlakukan larangan terbang kepada 14 penumpang hingga waktu yang tidak ditentukan.

Mereka disebut telah menunjukkan perilaku yang "tidak dapat diterima" dalam penerbangan dari Washington Dulles ke Seattle, melansir Reuters pada Jumat (8/1/2021).

Baca Juga:
Ekor Boeing 737-900 Alaska Airlines Serempet Landasan Saat Take Off, Akhirnya Balik ke Bandara

Maskapai penerbangan Amerika Serikat dan lembaga penegak hukum meningkatkan keamanan di bandara di area Washington DC.

Hal itu dilakukan setelah laporan "perilaku massa" oleh pendukung Presiden Donald Trump dalam penerbangan ke wilayah tersebut, sebelum pengepungan di Gedung Capitol AS pada Rabu (6/1/2021).

Baca Juga:
Ada Percikan Api, Pesawat Alaska Airlines Mendarat Darurat

Otoritas penerbangan meningkatkan kekhawatiran tentang kepulangan mereka kembali ke kota asalnya.

Maskapai Alaska yang berbasis di Seattle mengatakan, sejumlah penumpang dalam penerbangan keluar dari Washington Kamis malam (7/1/2021).

Baca Juga:
Berdiri di Kursi Lalu Kencing di Dalam Pesawat, Penumpang ini Terancam Dibui 20 Tahun dan Denda 250.000 Dolar

Blacklist diberlakuan karena mereka tidak memakai masker, gaduh, argumentatif dan melecehkan anggota awak pesawat.

"Karena tindakan dan ketidakpatuhan mereka, kami telah melarang 14 penumpang tersebut dari perjalanan dengan maskapai kamu di masa depan," kata maskapai itu dalam sebuah pernyataan.

Serikat pekerja yang mewakili pramugari American Airlines, Asosiasi Pramugari Profesional (APFA), juga menyuarakan peringatan tentang penumpang yang "menunjukkan agresi bermotif politik terhadap penumpang dan awak lain" pada penerbangan minggu ini.

"(mereka) mengatakan khawatir tentang keselamatan awak pesawat kami. Itu adalah pernyataan yang meremehkan," kata Presiden APFA Julie Hedrick dalam sebuah pernyataan.

"Perilaku itu berbahaya dan mengancam."

APFA bekerja dengan serikat pramugari lainnya, anggota parlemen, dan badan pengatur di Washington, DC untuk meningkatkan keselamatan.

Semua memastikan bahwa "siapa pun yang menunjukkan perilaku mengancam atau kasar tidak akan diizinkan untuk naik pesawat kami sekarang atau di masa yang akan datang," katanya. (Kompas.com).