13 Kapal dari Ditjen Hubla Dikerahkan, Dukung Basarnas Pencarian Pesawat Sriwijaya Air

  • Oleh : Redaksi

Minggu, 10/Janu/2021 21:56 WIB
Kapal patroli dari Ditjen Hubla di Perairan Kepulauan Seribu. (foto:istimewa) Kapal patroli dari Ditjen Hubla di Perairan Kepulauan Seribu. (foto:istimewa)

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Sebanyak 13 kapal patroli dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan aktif beroperasi memberikan dukungan pada Basarnas dalam melakukan kegiatan pencarian dan pertolongan (SAR), pada hari kedua jatuhnya pesawat Sriwijaya SJ 182 di Perairan Kepulauan Seribu.

Ketiga belas kapal patroli dan RIB itu berasal dari berbagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen Hubla. 

Baca Juga:
Rehabilitasi Pelabuhan Banjar Nyuh Nusa Penida Dianggarkan Tahun 2025

Dari UPT Pangkalan Penjaga Laut dan Pantai (PLP) Tanjung Priok mengirimkan  KN Trisula P 111, KN Alugara P114, KN Clurit P203, KN Belati P 205, KN P 348 dan 1 RIB. 

Baca Juga:
Ribuan Peserta Arus Balik Gratis Sepeda Motor dengan Kapal Laut Tinggalkan Semarang ke Jakarta

Dari Kantor Kesyahbandaran Pelabuhan Tanjung Priok  mengirimkan KN P 356 dan 1 RIB. 

Dari Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Sunda Kelapa mengirimkan  KN P 5134 dan 1 RIB. 

Baca Juga:
Sesditjen Hubla Tinjau Pelabuhan Muara Angke

Dari KSOP Kepulauan Seribu  mengirimkan KN P 355 dan KN S 054.  

Dari Direktorat Navigasi melalui Distrik Navigasi Tanjung Priok juga mengirimkan 1 unit kapal navigasi yakni KN Enggano.

Kepala Kantor Kesyahbandaran  Utama Tanjung Priok , Capt. Wisnu Handoko M. Mar menyatakan kegiatan hari ini merupakan atas arahan Menteri Perhubungan dan Dirjen Perhubungan Laut untuk mendukung  Basarnas dalam kegiatan pencarian dan pertolongan (SAR) pada korban dan pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ 182.

"Basarnas sebagai On Scene Commander, dan tadi di kapal SAR WISNU  berlangsung pengarahan semua instansi terlibat di kapal SAR Wisnu," jelas Capt. Wisnu Handoko yang mengikuti jalannya proses SAR dari KN Trisula, Minggu (10/1/2021).

Mengenai waktu operasi SAR, Capt. Wisnu juga menjelaskan mendukung sebelum hari mulai gelap, selanjutnya kapal tetap berada di sekitar Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.

" Untuk kegiatan proses SAR oleh kapal-kapal Hubla sebagian tetap berada di perairan sekitar Pulau Lancang untuk stand by malam hari, dan melanjutkan besok,," jelas  Capt Wisnu Handoko. 

Dukungan kegiatan SAR, tambah Capt. Wisnu akan terus dilakukan karena proses pencarian korban dan pesawat oleh Basarnas masih  berlangsung. 

"Proses SAR masih berjalan dan kita juga akan mendukung terus," ujar Capt Wisnu Handoko.

Dari kegiatan hari ini, 13 kapal dan RIB Hubla melakukan kegiatan penyisiran di perairan yang berdekatan dengan titik jatuh pesawat. Sedangkan kegiatan pencarian korban dan pesawat dilakukan dengan penyelaman oleh Basarnas, TNI dan Polri

Pihak Basarnas menempatkan KN Wisnu sebagai pusat komando kegiatan SAR di lokasi. Dari hasil kegiatan SAR tersebut sejumlah serpihan sudah ditemukan (amt/sumber:wartalogistik)