Luhut: Presiden Jokowi Ingin Pembangunan Kereta Cepat Sampai Surabaya

  • Oleh : Bondan

Kamis, 14/Janu/2021 07:54 WIB
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves)  Luhut Binsar Pandjaitan. Foto: Istimewa Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. Foto: Istimewa

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves)  Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo ( Jokowi) mengajak Pemerintah China untuk berpartisipasi dalam proyek lanjutan kereta cepat.

Jokowi, kata Luhut, menginginkan pembangunan kereta cepat tidak hanya sampai tujuan Bandung, tetapi hingga ke Surabaya.

Baca Juga:
KAI Terima Kunjungan Komisi V DPR, Tinjau Infrastruktur KCJB Stasiun Whoosh Halim dan Bandung

Pernyataan tersebut dia sampaikan usai mendampingi Menteri Luar Negeri China Wang Yi yang berkunjung ke Indonesia sejak 12 hingga 13 Januari 2021.

"Selain itu, proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung juga diharapkan dapat diperpanjang menjadi proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung-Surabaya. Presiden Joko Widodo sudah menyampaikan kepada Presiden Xi Jinping agar RRT dapat berpartisipasi dalam proyek tersebut," ujarnya melalui keterangan tertulis, dikutip Kamis (14/1/2021).

Baca Juga:
Jokowi Bahas Kemajuan Layanan Kereta Whoosh bersama Direktur Utama KCIC dan Pejabat Terkait

Dalam pertemuannya dengan Wang Yi, Luhut juga membahas pentingnya kerja sama pengembangan industrial park. Kedua negara akan mengimplementasikan kerja sama bertajuk “Two Countries Twin Park” yang diusulkan oleh Pemerintah Provinsi Fujian.

Kawasan industri tersebut melibatkan Yuanhong Industrial Park dengan Kawasan Industri Bintan, Kawasan Industri Aviarna, dan Kawasan Industri Batang. Pembangunan ini diharapkan dapat menjadi model untuk kerja sama selanjutnya antara Indonesia dan China.

Baca Juga:
Jokowi Tinjau Layanan Mudik Kereta Api di Stasiun Pasar Senen

Pada masa mendatang, sambung Luhut, perusahaan asal China juga dapat melakukan investasi di Indonesia, khususnya di bidang hilirisasi industri, mobil listrik, dan baterai lithium.

"Investasi Tiongkok di Indonesia telah memenuhi 4+1 Rule of Thumb yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia, yakni ramah lingkungan, transfer teknologi, penciptaan lapangan kerja dengan menggunakan tenaga kerja lokal, menciptakan nilai tambah, dan model kerja sama business to business (B2B)," kata dia. 

Sebagai informasi, proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang dibangun PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) hingga Desember 2020, telah mencapai progres 64,4 persen.

Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Chandra Dwiputra menjelaskan, capaian realisasi tersebut terdiri dari 5 terowongan, yaitu Tunnel Walini, Tunnel 3, Tunnel 5, Tunnel 7 dan Tunnel 1. 

Selain itu, 1.741 batang pier juga telah berdiri di sepanjang lintasan Jakarta dan Bandung, dan siap untuk dihubungkan. Sementara waktu, KCIC tengah menunggu pengiriman sebanyak 12.000 rel kereta cepat yang akan didatangkan dari China ke Jakarta. (Kompas.com)