Pengemudi Bus DAMRI Bandara Soetta: Walau Penumpang Dapat Dihitung Jari, Gaji Tetap Lancar, Hanya Uang Makan Berkurang

  • Oleh : Bondan

Kamis, 14/Janu/2021 20:41 WIB
Nofidun, salah satu pengemudi bus DAMRI di Terminal Kayu Ringin, Bekasi Barat, Kamis (14/1/2021). Foto: BeritaTrans.com dan Aksi.id. Nofidun, salah satu pengemudi bus DAMRI di Terminal Kayu Ringin, Bekasi Barat, Kamis (14/1/2021). Foto: BeritaTrans.com dan Aksi.id.

BEKASI (BeritaTrans.com) - Bus Perum DAMRI tampak ngetem di Terminal Kayuringin, Kota Bekasi, Kamis (14/1/2021). Menanti penumpang tujuan Bandara Soekarno-Hatta (Soetta).

Sekitar setengah jam sekali, bus berangkat dari terminal tersebut. Berappun jumlah penumpang, bus berangkat sesuai jadwal.

Baca Juga:
DAMRI Antar Hampir 50 Ribu Jamaah Haji Pulang ke Tanah Air, 87 Armada Layani Debarkasi di 8 Kota Besar

Salah satu bus itu dikemudikan Nofidun, pria asal Cilacap, Jawa Tengah. Dia telah 10 tahun bekerja menjadi pilot bus BUMN tersebut.

Dia mengemukakan selama bertugas,  selalu menerapkan protokol kesehatan, seperti mencuci tangan hingga menggunakan masker. Begitu juga penumpang, wajib betmasker.

Baca Juga:
Libur Panjang Sekolah dan Tahun Baru Islam ke Wonosobo Bersama DAMRI: Tarif Terjangkau, Makin Mudah!

“Karena Covid-19 saat ini kita harus benar-benar jaga kebersihan, buat saya dan penumpang. Jangan sampai merugikan diri sendiri dan orang lain,” tuturnya.

Di rumah, dia mengemukakan protokol kesehatan juga tetap dijaga. Istri dan dua anaknya selalu mengenakan masker dan mencuci tangan.

Baca Juga:
Libur Panjang Sekolah dan Tahun Baru Islam, DAMRI Diskon Tiket Hingga 20% untuk Rute AKAP

Dia mengutarakan selama pandemi Covid-19,  jumlah penumpang merosot.n "Penumpang bisa dihitung pakai jari. Harus mengikuti anjuran pemerintah,  setiap kursi hanya diisi satu orang saja.," ungkapnya.

Walau jumlah penumpang merosot,  dia menuturkan tidak berdampak terhadap pendapatan tetap setiap bulan. 

"Alhamdulillah untuk penghasilan pakai sistem gaji jadi. Nggak pusing dan tidak ada pemotongan selama Covid-19. Palingan kalau penumpang sedikit, ya uang makan kita berkurang. Karena uang makan kita dari hasil penumpang,” tambahnya.

Dia mengemukakan jumlah bus DAMRI  di Terminal Kayuringin dikurangi selama Covid-19.

“Armada DAMRI di sini tadinya 25 unit, sekarang cuma 12 unit. Pengurangan juga karena penumpangnya sepi. Kalau dulu satu bus bisa dua orang yang bawa buat gantian. Nah kalau sekarang satu bus bisa 3-4 orang,” ujarnya.

Tarif bus DAMRI

Bus DAMRI di Terminal Kayu Ringin, Bekasi. Foto: BeritaTrans.com dan Aksi.id.

Selama pandemi tarif bus DAMRI ada kenaikan. Dari harga normal Rp55 ribu menjadi Rp95 ribu.

Selain itu, waktu operasional bus DAMRI juga dipangkas. Jadwal keberangkatan dari Terminal  Kayuringin, Bekasi, mulai pukul 02.00 pagi hingga 07.00 malam.