Jet Tempur Israel Gempur Suriah, Puluhan Orang Tewas

  • Oleh : Redaksi

Kamis, 14/Janu/2021 22:54 WIB


DAMASKUS (BeritaTrans.com)  - Jet tempur Israel membombardir posisi milisi Iran di timurlaut Suriah pada Rabu (13/1/2021) malam.  

Serangan itu menjadi upaya terbaru untuk mengganggu jalur pasokan ke pejuang proksi Teheran yang menopang rezim Assad. 

Baca Juga:
Media Pemerintah: Israel Lancarkan Serangan Udara di Sekitar Damaskus

Dilansir ArabNews, Kamis (14/1/2021), sebanyak 57 orang tewas dalam serangan udara terberat Israel selama tiga tahun terakhir ini. 

Mereka termasuk 14 pasukan rezim, 16 pejuang milisi Irak dan 11 anggota Brigade Fatimiyah pro-Iran dari Afghanistan.

Baca Juga:
Jet Tempur Israel Serang Jalur Gaza

"Ini adalah korban tewas terbesar dari serangan Israel di Suriah," kata Rami Abdul Rahman dari Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.

Beberapa hari sebelum serangan, Brigade Fatimiyah mengirimkan kiriman senjata buatan Iran ke Suriah timur dari Irak, kata observatorium, yang berbasis di Inggris.

Baca Juga:
Militer Suriah Sebut Israel Serang Wilayah di Sekitar Damaskus

Serangan itu menargetkan daerah-daerah di provinsi Deir Ezzor, di mana milisi yang didukung Iran dan pejuang Korps Pengawal Revolusi Islam memiliki kehadiran yang kuat.

Seorang pejabat senior intelijen di Washington mengatakan serangan udara itu dilakukan seusai data intelijen yang diberikan oleh AS.

KHususnya gudang di Suriah yang digunakan sebagai tempat menyimpan senjata Iran.

Gudang-gudang itu juga merupakan pos pementasan dalam pipa untuk komponen yang mendukung program nuklir Iran, kata pejabat itu.

Sebuah sumber intelijen regional mengatakan targetnya termasuk kompleks keamanan Suriah di dalam kota Al-Bukamal dan Deir Ezzor.

Pada serangan sebelumnya hanya menyerang pinggiran kota.

"Serangan terbaru menghantam "persenjataan canggih dan gudang senjata ... di arena pertempuran besar," kata sumber itu.

Milisi proksi Iran yang dipimpin oleh Hizbullah Lebanon mengendalikan sebagian besar Suriah timur, selatan dan barat laut, beberapa pinggiran Damaskus dan perbatasan Lebanon-Suriah.

Serangan terbaru terjadi beberapa jam setelah serangan terpisah pada Selasa (12/1/2021) dekat perbatasan Irak menewaskan sedikitnya 12 pejuang milisi yang didukung Iran.

Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz berkata:

 

“Kami tetap waspada di semua perbatasan kami."

"Kami telah mengambil tindakan dan akan terus mengambil tindakan terhadap siapa pun yang mencoba menantang kami, dari dekat atau jauh."

"Kami tidak perlu duduk dan menunggu," tegasnya.

Israel telah melakukan ratusan serangan udara dan rudal di Suriah sejak perang saudara meletus pada 2011, menargetkan pasukan Hizbullah Iran dan Lebanon serta pasukan rezim.

Observatorium mengatakan mencatat 39 serangan Israel di dalam Suriah pada tahun 2020 yang mencapai 135 sasaran, termasuk pos militer, gudang, atau kendaraan. 

Sedikitnya 217 orang tewas, kebanyakan pejuang sekutu Iran.

Pada Juni 2018, serangan di Deir Ezzor menewaskan sedikitnya 55 pejuang pro-rezim, termasuk warga Irak dan Suriah, menurut kelompok pemantau.

Tzachi Hanegbi, seorang menteri pemerintah Israel, mengatakan Israel berhasil menargetkan Iran di Suriah.

"Setiap kali intelijen kami mendiktekannya dan sesuai dengan kemampuan operasional kami," katanya.(lia/sumber:serambinews.com)