Pelabuhan Simboro Rusak 80 Persen Akibat Gempa Mamuju-Majene

  • Oleh : Redaksi

Minggu, 07/Feb/2021 17:47 WIB
Foto:istimewa/antaranews.com Foto:istimewa/antaranews.com

MANADO (BeritaTrans.com) - Kerusakan fisik Pelabuhan Simboro akibat gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo yang mengguncang wilayah Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene pada 15 Januari 2021, mencapai 80 persen, kata Staf Operasional BPTD (Balai Pengelola Transportasi Darat) Pelabuhan Simboro Bahtiar.

"Sementara waktu, Pelabuhan Simboro tidak digunakan karena ada kerusakan pada bagian jembatan akibat gempa," kata Bahtiar, saat mendampingi Ketua Umum Asosiasi Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberang (Gapasdap) Khoiri Soetomo, di Mamuju, Minggu.

"Ditaksir, kerusakan fisik jembatan hingga 75 sampai 80 persen. Kita sudah koordinasikan dengan PT ASDP selaku pengelola pelabuhan terkait kondisi dermaga penyeberangan tersebut," tambahnya.

Pada kunjungan tersebut, Ketua Umum Gapasdap Khoiri Soetomo juga didampingi Direktur Usaha Perusahaan Pelayaran PT Dharma Lautan Utama (DLU) Rakhmatika Ardianto serta Manager Cabang Makassar Budiono.

Ketua Umum Gapasdap Khoiri Soetomo menyampaikan rasa prihatin dengan kondisi masyarakat serta sarana prasarana transportasi yang rusak akibat gempa bumi yang terjadi beberapa waktu lalu.

"Kami di Gapasdap tergerak turun melihat secara langsung kondisi dermaga penyeberangan yang rusak akibat gempa bumi. Ada beberapa beton pondasi yang retak dan harus dilakukan pembenahan secara teknis agar bisa difungsikan kembali menjadi jembatan antarpulau," kata Khoiri Soetomo.

Mamuju lanjutnya, merupakan pelabuhan penyeberangan tumpuan dan harapan masyarakat Sulawesi Barat yang akan melakukan perjalanan ke Kalimantan Timur, baik itu yang ke Balikpapan maupun pelabuhan pelabuhan lain.

"Kami berharap akan ada pembenahan secara teknis maupun ada pembenahan secara operasional sehingga pelabuhan ini bisa dimanfaatkan secara baik," ujarnya.

Menurutnya, pemerintah pusat bisa berkoordinasi dengan instansi terkait, dengan pemerintah daerah ataupun PT ASDP, dimana PT ASDP merupakan Badan Usaha Milik Negara yang ditugasi oleh pemerintah untuk mengelola pelabuhan, khususnya penyeberangan.

"Tentu, kita juga berharap akan bisa turun APBN supaya dermaga yang punya fungsi sangat vital yaitu bukan hanya melayani angkutan umum masal kapal-kapal penyeberangan, tetapi sekaligus sebagai infrastruktur karena ini adalah sebuah jembatan berjalan yang menghubungkan beberapa pelabuhan dan beberapa daerah antarpulau sehingga Indonesia ini bisa terintegrasi dengan baik," jelas Khoiri Soetomo.

Usai melakukan peninjauan, Ketua Umum Gapasdap melanjutkan penyerahan bantuan logistik kepada korban gempa bumi yang ada di tenda pengungsian di Desa Botteng, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju.(amt/antaranews.com)