Temui Menteri KKP, Nelayan Tegal Nyatakan Siap Gunakan Alat Tangkap Ramah Lingkungan

  • Oleh : Fahmi

Jum'at, 12/Feb/2021 09:30 WIB
Pertemuan HNSI Tegal di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan. (Istimewa) Pertemuan HNSI Tegal di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan. (Istimewa)

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Tegal menyatakan siap menggunakan Alat Penangkap Ikan (API) yang ramah lingkungan untuk menunjang pekerjaannya di laut. 

Hal itu dinyatakan Ketua HNSI Kota Tegal Riswanto saat beraudiensi dengan  Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, di kantor KKP, Kamis (11/2). 

Baca Juga:
Kementerian-KP Galang Dukungan Internasional, Perluas Kawasan Konservasi Laut

Dalam pertemuan itu ikut serta Wakil Walikota Tegal Muhammad Jumadi Idris beserta jajarannya mendampingi para nelayan. 

“Kami 15.000 nelayan siap berubah dan mengganti alat tangkap yang lebih ramah lingkungan. Kami akan deklarasikan. Kami siap diatur. Semoga kita bisa selalu berkolaborasi dan bersinergi untuk sama-sama dalam menyejahterakan nelayan,” ujar Riswanto di depan  Menteri Trenggono. 

Baca Juga:
KKP Temui Kejagung, Minta Pendampingan Peraturan Pengelolaan Lobster?

Tak hanya mendukung rencana KKP mengatur penggunaan API, Riswanto juga bercerita tentang pelaksanaan asuransi bagi nelayan dengan kegunaan yang menyeluruh. Ia berharap regulasi yang akan dikeluarkan oleh KKP akan menyejahterakan nelayan. 

Dalam pertemuan tersebut, Menteri Trenggono memang mengajak nelayan pesisir Kota Tegal untuk beralih ke alat tangkap yang ramah lingkungan demi keberlanjutan lingkungan. 

Baca Juga:
Kementerian-KP Raih Pengakuan Standar Internasional Anti Suap

Ia pun mengatakan akan memikirkan kesejahteraan nelayan, salah satunya dengan rencana penerapan asuransi untuk nelayan yang menyeluruh, meliputi asuransi kesehatan, kecelakaan, dan jaminan hari tua. 

“Dunia semakin berkembang. Indonesia pun selalu berkembang. Kita tidak boleh overfishing. Kita akan ganti alat tangkap yang berbahaya bagi lingkungan menjadi alat tangkap yang lebih ramah lingkungan. Kita perlu saling pengertian. Saya sebagai nahkoda kapal besar KKP ini akan melindungi agar tetap produktif,” ujar Menteri Trenggono. 

Selain membahas penggunaan alat tangkap yang ramah lingkungan, Menteri Trenggono juga menaruh perhatian pada pengembangan kawasan pelabuhan Tegal. 

Ia mengajak pemerintah kota Tegal dan nelayan untuk mengembangkan kawasan pelabuhan yang lebih baik  agar menjadi pelabuhan yang memiliki berbagai fungsi di dalamnya, salah satunya untuk pariwisata. 

Wakil Walikota Kota Tegal pun mendukung adanya gagasan tersebut. Ia berharap dapat melakukan pengembangan terhadap pelabuhan Kota Tegal agar dapat menjadi salah satu daya tarik dari wilayahnya. 

“Kami sudah melihat pelabuhan yang butuh perbaikan. Mudah-mudahan bisa berubah dan menjadi bagus. Bisa menjadi daya tarik wilayah Tegal,” ucap Jumadi. 

Sebelumnya, Menteri Trenggono telah memerintahkan jajaran eselon I seperti Sekjen KKP Antam Novambar dan Plt. Dirjen Perikanan Tangkap M. Zaini untuk melakukan roadshow ke nelayan di wilayah Pantura mensosialisasikan penggunaan API yang ramah lingkungan.(fhm)