Cuaca Buruk, Ratusan Kapal Tambang Timah Penuhi Pelabuhan Pangkalbalam

  • Oleh : Fahmi

Rabu, 17/Feb/2021 09:00 WIB
Suasana aktifitas bongkar muat di pelabuhan Pangkalbalam, Pangkalpinang, Kamis (16/6/2016).(ilustrasi) Suasana aktifitas bongkar muat di pelabuhan Pangkalbalam, Pangkalpinang, Kamis (16/6/2016).(ilustrasi)

PANGKALPINANG (BeritaTrans.com) - Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan Pangkalbalam, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyebutkan ratusan kapal penambangan bijih timah atau kapal isap produksi (KIP) memadati alur pelayaran kapal di Pelabuhan Pangkalbalam, guna menghindari cuaca buruk di perairan itu. 

"Saat ini, ratusan KIP bersandar di alur belum mengganggu ke luar masuk kapal barang dan penumpang di pelabuhan ini," kata Plt Kepala KSOP Pangkalbalam, Harlansyah di Pangkalpinang, Selasa (16/2/2021). 

Baca Juga:
Jelang Pembukaan Kembali Alur Pelabuhan Pulau Baai, Ditjen Hubla Periksa Kelaiklautan 17 Kapal

Ia mengatakan selama kondisi cuaca di perairan memburuk, KIP terpaksa menghentikan aktivitas penambangan bijih timah di laut sebagai antisipasi kecelakaan tambang akibat cuaca buruk yang ekstrem itu. 

"Kapal-kapal timah hanya diperbolehkan sandar di pinggir alur pelayaran pelabuhan, agar tidak mengganggu ke luar masuk kapal barang dan penumpang di Pelabuhan Pangkalbalam ini," ujarnya. 

Baca Juga:
Anggota DPR Kritisi Pelabuhan Patimban yang Tak Kunjung Beroperasi Penuh

Menurut dia selama gelombang tinggi disertai angin kencang dan hujan lebat di perairan, KIP ini terpaksa berteduh di tempat-tempat aman untuk menghindari cuaca ekstrim tersebut. 

Selain berteduh, KIP ini juga melakukan perbaikan-perbaikan peralatan tambang dan kapalnya, sebagai persiapan penambangan timah di laut jika kondisi cuaca sudah membaik. 

Baca Juga:
Terjadi Pendangkalan Alur di Pulau Enggano, Ditjen Hubla Pastikan Layanan Tetap Berjalan Lancar

"KIP ini dipungut pajak tambatan pinggiran untuk disetor ke negara," katanya. 

Ia mengimbau para nahkoda kapal dan nelayan untuk lebih waspada, agar tidak terjadi kecelakaan akibat cuaca buruk ini. 

"Hingga saat ini keberadaan ratusan KIP ini, kita belum menerima laporan adanya gangguan pelayaran kapal akibat kapal-kapal tambang timah ini," katanya. (fh/sumber:antaranews)