Optimis Laba Naik, PT Samudera Indonesia Beli Kapal Baru

  • Oleh : Bondan

Kamis, 18/Feb/2021 12:41 WIB
Direktur Utama Samudera Indonesia Bani Maulana Mulia saat paparan publik melalui zoom. Foto: Dailyinvestor.id Direktur Utama Samudera Indonesia Bani Maulana Mulia saat paparan publik melalui zoom. Foto: Dailyinvestor.id

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Manajemen PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) optimistis mampu mencatatkan pertumbuhan laba pada 2021, sejalan dengan meningkatnya permintaan pelayaran peti kemas.

Selain itu, perseroan menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure/capex sebanyak US$ 50 juta.

Direktur Utama Samudera Indonesia Bani Maulana Mulia menjelaskan, perseroan optimistis tahun ini mencatatkan laba yang lebih tinggi dari tahun 2020, mengingat perseroan telah melakukan banyak pembenahan selama dua tahun terakhir.

“Salah satu strategi untuk mendukung rencana tersebut adalah dengan melepas kapal-kapal yang sudah tua dan menggantinya dengan kapal berteknologi terbaru,” jelasnya kepada wartawan, Rabu (17/2/2021).

Bani menambahkan, kapal-kapal baru tersebut diharapkan meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar sehingga produktivitas meningkat. Penggantian armada ini dilakukan lantaran perseroan menilai tahun ini permintaan pelayaran petikemas dan freight yang sangat positif.

“Sebab itu, kami proyeksikan permintaan pada armada kami akan stabil di 2021,” ujarnya.

Demi memuluskan rencana tersebut, perseroan telah menyiapkan capex sebanyak US$ 50 juta untuk peremajaan kapal dan investasi alat-alat penunjang pelabuhan. Adapun anggaran belanja modal ini bersumber dari kombinasi dana internal perusahaan dan juga financing.

Di sisi lain, dalam menjalankan bisnisnya, ke depanya akan ada keseimbangan baru karena tak semua produk mampu bersaing dengan pasar ekspor sehingga menimbulkan penyesuaian perdagangan.

Sebelumnya, melalui anak usahanya,  Samudera Indonesia  memperoleh pendanaan sebesar US$ 90 juta dengan jangka waktu delapan tahun. Fasilitas tersebut didapatkan oleh LNG East-West Shipping Company (Singapore) Pte Ltd yang merupakan patungan antara perseroan, Sovcomflot, dan NYK Line.  

Berdasarkan data Investor Daily, fasilitas pendanaan tersebut bersifat non-recourse yang diberikan oleh MUFG Bank dan Development Bank of Japan. Apabila dirupiahkan, fasilitas pendanaan tersebut sebesar Rp 1,27 triliun.

Tujuan fasilitas tersebut adalah untuk refinancing kapal pengangkut LBG Tangguh Towuti yang melayani proyek LNG di Papua, Indonesia. Untuk diketahui, proyek LNG Tangguh yang melakukan produksi dan ekspor LNG, dikelola oleh konsorsium internasional Tangguh Production Sharing Contractors (TPSC) dan dioperasikan di Indonesia oleh perusahaan minyak dan gas dari Inggris, yakni BP sejak tahun 2009. 

Pendanaan Tangguh Towuti tersebut diharapkan dapat memperkuat hubungan yang sudah lama terjalin antara perseroan dengan MUFG dan Development Bank of Japan. (Investordaily.id)