Fakta Kapal Motor Milik BUMDes yang Terbakar, Sejak 2016 Hanya Sekali Beroperasi Akibat Biaya Operasional Besar

  • Oleh : Bondan

Minggu, 21/Feb/2021 13:35 WIB
Tampak Kapal Motor Jaya Samudera 73 GT 20 dengan nomor 519/Be ludes terbakar di area Dermaga Feri Kanatang, Kecamatan Kanatang, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (19/2/2021) sore. Foto: Kompas.com Tampak Kapal Motor Jaya Samudera 73 GT 20 dengan nomor 519/Be ludes terbakar di area Dermaga Feri Kanatang, Kecamatan Kanatang, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (19/2/2021) sore. Foto: Kompas.com

KANATANG (BeritaTrans.com) - Kapal motor terbakar di area Pelabuhan Feri Kanatang, Jumat (19/2/2021) sore sekitar pukul 16.00 Wita.

Tim Damkar berhasil memadamkan api pada pukul 17.00 Wita. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun kerugian mencapai Rp 1 miliar.

Baca Juga:
Diduga Korsleting Listrik, Kapal Motor Terbakar di Perairan Gresik

Kapal motor yang terbakar adalah Jaya Sumatera 73 GT 20 dengan nomor 519/B. Kapal tersebut dikelola Badan Usaha Milik Desa ( BUMDes) Bersama Kanatang Jaya, Kecamatan Kanatang, Kabupaten  Sumba Timur,  NTT.

BUMDes tersebut terdiri dari beberapa desa yakni Desa Kuta, Desa Ndapayami, Desa Mondu, dan Desa Hambapraing.

Baca Juga:
Kapal Motor Terbakar di Pelabuhan Juwana Pati

Kapal Jaya Sumatera adalah bantuan dari Direktorat Pengembangan Sumber Daya Alam Kawasan Perdesaan kepada Kecamatan Kanatang, Sumba Timur, pada tahun 2016.

Namun, pengoperasian kapal itu dilaksanakan oleh BUMDes Bersama Kanatang Jaya sejak tahun 2017.

Pejabat Sementara Kasubbag Humas Polres Sumba Timur Ipda Syamsudin Noor mengatakan kapal tersebut baru satu kali beroperasi pada Desember 2018 lalu.

Setelah itu kapal tersebut tidak pernah beroperasi lagi karena anggaran operasionalnya besar. Sekali jalan, butuh Rp 15 juta untuk biaya operasional.

Sedangkan anggaran operasional kapal harus dialokasikan melalui anggaran dana desa.

Ia menjelaskan awalnya kapal tersebut diparkir di wilayah Desa Mondu. Lalu dipindahkan ke Desa Kuta.

Karena cuaca buruk kapal tersebut kembali dipindahkan ke Desa Mondu. Terakhir kapal tersebut dipindahkan ke samping Pelabuhan Feri pada awal Januari 20210.

Saat itu kapal motor dikendalikan oleh Kapten Hasyim Salim.

Saat kebakaran terjadi, pengelola kapal tidak berada di TKP. Polisi mengatakan hingga saat ini penyebab kebakaran belum dapat dipastikan.

Selain itu ia mengatakan sebelum kebakaran terjadi hujan lebat dan situai pelabuhan sedang sepi. (Kompas.com)