Tongkang Kandas di Kepulauan Kangean, UPP Sapeken Aksi Cepat Beri Pertolongan

  • Oleh : Naomy

Selasa, 23/Feb/2021 11:36 WIB
Tongkang kandas di Kepulauan Kangean Tongkang kandas di Kepulauan Kangean


KANGEAN (BeritaTrans.com) - Tongkang Star Marine 3028 dilaporkan kandas di sekitar Kepulangan Kangean Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Senin (22/2/2021).

Tongkang yang ditarik oleh Tug Boat (TB) Kietrans 22 mengalami insiden akibat kerusakan dampak dari cuaca buruk di wilayah tersebut

Baca Juga:
Kandas di Perairan Sapeken, Ratusan Penumpang KM Sabuk Nusantara 91 Berhasil Dievakuasi Tim QRT Ditjen Hubla

Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Sapeken beraksi cepat beri pertolongan.

Kepala Kantor UPP Sapeken Anang Santosa menyebutkan, tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut.  Jumlah Anak Buah Kapal (ABK) sebanyak 10 orang termasuk Nakhoda telah mendapat pertolongan.

Baca Juga:
Kandas Dekat Pelabuhan, Kapal Sabuk Nusantara 92 Angkut 229 Penumpang Berhasil Diselamatkan Tim KPLP UPP Sapeken

"Anggota yang ada di wilayah kerja Pulau Kangean telah memberikan bantuan dan terus mengawasi TB Kietrans 22 dan TK Star Marine 3028," ujarnya.

Saat ini, TB Kietrans 22 terus melakukan olah gerak di sekitar TK Star Marine 3028 agar tongkang tidak hanyut. Tongkang tersebut bermuatan 7.304.669 MT Nickle Ore. 

Anang mengungkapkan, pada Senin (1/2/2021) Sekitar pukul 00.10 WITA TB. Kietrans 22 dan TK. Star Marine 3028 bertolak dari Torobulu Konawe Selatan dengan tujuan Pelabuhan Bojonegara Banten.

"Saat berangkat, kondisi kapal dan tongkang baik-baik saja," ungkapnya.

Namun di tengah perjalanan, tepatnya Rabu (3/2/2021) keduanya mulai dihantam olah ombak besar dan akhirnya memutuskan untuk berlindung di daerah Jeneponto.

 "Pada 13 Februari 2021 pukul 09.30 WITA kembali melanjutkan Pelayaran ke Bojonegara Banten. Kapal dan Tongkang masih dalam kondisi baik," imbuh dia.

Namun, pada Kamis (18/2/2021) Laut Jawa sudah mulai bergelombang tinggi sekitar 2-3 meter dan Nakhoda memutuskan berlindung di Pulau Masalembu. Pukul 19.20 WITA akhirnya merubah haluan dari 269 ke 292 Pulau Masalembu.

Dia melanjutkan, pada saat itu, Laut Jawa semakin kuat ombaknya. Selama lebih kurang 24 Jam Kapal bertahan dan jalan ditempat dan jarak ke Masalembu bukan berkurang malam bertambah sekitar 43 Mil.

"Namun begitu, sebagian kru sudah tidak kuat lagi, mereka berembuk meneruskan atau putar balik dan akhirnya diputuskan Kapal putar balik dengan mencari Pulau terdekat yaitu Kepulauan Kangean," lanjutnya.

Selanjutnya, pukul 20.30 kapal merubah haluan dari 292 ke 140. Akan tetapi, sebelumnya Tongkang sudah mulai miring kanan sedikit.

"Kemungkinan miring karena cargo longsong pengaruh ombak dan hujan," ujarnya.

Kemudian pada 20 Februari 2021 sekitar jam 06.00 WITA Nakhoda memutuskan untuk ke anjungan guna melihat kondisi Tongkang yang semakin miring kanan. 

Saat itu, Tongkang sudah mulai tidak sejalan dengan kapal tunda dan melintang karena ditiup angin dan hantaman ombak.

Akibatnya, tongkang semakin sulit dikendalikan di tengah kondisi ombak besar dan angin kencang.

"Akhirnya 20 Februari 2021 jam 17.00 WITA TK. Star Marine 3028 kandas di sekitar posisi 06.38.832 S / Bujur 115.48.640 E dan masih berupaya menarik ke kiri (arah timur) agar Tongkang keluar dari kandas, berhubung hari semakin gelap dan laut berombak pukul 18.25 WITA stop penarikan dan Kapal mengelilingi Tongkang untuk melihat kondisi Tongkang.

"Ternyata pintu kanan tengah sudah tidak ada dan dinding kanan bagian belakang sudah roboh ke dalam," paparnya.

Pada 21 Februari 2021 pukul 07.44 WITA kru mempersiapkan pompa alkon untuk mengisi manhole sisi kiri dengan tujuan membalas kemiringan tongkang dan mengisi tiga manhole kiri dari 1.40 m menjadi 2.90 m.

Selanjutnya,  22 Februari 2021 Jam 08.30 WITA Kapal ke Pulau Sapeken untuk mencari Signal HP dan belanja perbekalan dan air tawar. 

"Setelah selesai Kapal kembali ke Tongkang melanjutkan pengisian manhole kiri utk mengurangi kemiringan Tongkang," tutup Anang. (omy)