KNKT Minta Unit Pengujian Kendaraan Terus Ikuti Perkembagan Teknologi

  • Oleh : Naomy

Jum'at, 26/Feb/2021 02:17 WIB
Pengujian kendaraan di UPPKB Cilincing (omy) Pengujian kendaraan di UPPKB Cilincing (omy)

 

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) minta unit pengujian kendaraan terus mengikuti perkembangan teknologi.

Baca Juga:
KNKT: Penyebab Kecelakaan di Tol KM 58, Pengemudi Travel Tidak Resmi Bekerja Over Time

Menurut Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono, penggunaan teknologi komputerisasi pada kendaraan  jadi tantangan yang akan dihadapi oleh para penguji di masa yang akan datang.

"Oleh karena itu kapasitas pribadi seorang penguji kendaraan bermotor harus terus ditingkatkan seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek)," tuturnya di Jakarta, Kamis (25/2/2021).

Baca Juga:
Antisipasi Kemacetan Arus Mudik di Jalur Selatan, KNKT Sinergi dengan Ditjen Hubdat dan Polres Garut

KNKT melakukan Edukasi Publik melalui Media Gathering "Pelaksanaan Pengujian Kendaraan Bermotor yang Efektif dan Efisien untuk Menurunkan Kecelakaan Lalu Lintas di Jalan".

"Saat ini kebanyakan yang kita uji masih uji mekanis, namun kendaraan kedepan sudah memakai sistem elektronik, khususnya pada fungsi remnya, yakni Electronic Trip Distribution (ETD) dan Electronic Stability Control (ESC). Kalau kita mau mengetahui kendaraan tersebut laik secara sistem remnya, maka kita harus mengecek secara sistem bukan hanya daya pengereman secara hidrolisnya. Inilah tantangan kedepan bahwa truk-truk dimasa depan banyak yang dilengkapi fitur-fitur elektronik," urainya.

Baca Juga:
KNKT Minta Jeep Wisata Jaga Kualitas Fisik Kendaraan Sesuai SOP

Terkait masalah kelistrikan kata dia, selama ini belum diwajibkan, tetapi harus mengantisipasi kedepan kalau kendaraan makin canggih, semuanya dikendalikan oleh komputer.

PR berikutnya adalah terkait sertifikasi kelaikan truk pembawa barang berbahaya dan beracun (B3). "Apakah penguji tau bahaya dari B3. Banyak barang-barang beracun yang diangkut oleh truk, dan truknya diuji disini. Oleh karena itu kami berharap penguji menyadari cara menguji truk bekas membawa barang B3," ujarnya.

Hal inilah, menurut ketua KNKT yang ingin di diskusikan dengan rekan-rekan penguji kendaraan bermotor sebagaimana yang juga telah dilakukan KNKT bersama Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Perhubungan dalam hal penggodokan calon penguji di tingkat pendidikannya.

"Ditingkat pendidikan seawal mungkin juga bisa mengantisipasi kendaraan-kendaraan yang akan masuk ke Indonesia seperti apa teknologinya. sekarang ini masih yang kita uji kelayakan mekanisme, nah elektrikalnya bagaimana. Kita juga harus mengantisipasi kedepan kalau kendaraan semakin canggih, semuanya dikendalikan oleh komputer," ungkap dia.

Soerjanto mencontohkan, seperti mobil listrik yang kini sudah mulai hadir di Indonesia. Bukan hanya teknologi 4.0, melainkan juga 5.0 yang disiapkan, karena dia memakai kecerdasan buatan atau yang dinamakan Artificial Intelligence (AI), lebih rumit lagi ini.

Ke depan kalau bus-bus besar dan truk ini sudah pakai teknologi AI pengujiannya bagaimana, kelaikannya bagaimana, mau tidak mau kita harus siap-siap ke arah sana, jadi jangan sampai kita tertinggal," tutupnya. (omy)