Cegat Masuk Bomber Rusia, Nato Kirim 10 Kali Jet Tempur

  • Oleh : Redaksi

Rabu, 31/Mar/2021 12:52 WIB


Jakarta (BeritaTrans.com) - Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) mengerahkan jet tempur hingga 10 kali untuk melacak dan mencegah pesawat militer Rusia yang terbang di atas Laut Utara, Laut Hitam dan Laut Baltik, Senin (29/3).

Aktivitas jet tempur dan bomber Rusia di langit Eropa terjadi pada hari yang sama ketika Komando Pertahanan Dirgantara Amerika Utara mengaku melacak pesawat Rusia di lepas pantai Alaska.

Baca Juga:
Rusia Ancam Hajar Pengiriman Senjata NATO dan Amerika ke Ukraina

"Pesawat NATO mencegat enam kelompok berbeda dari pesawat militer Rusia di dekat wilayah udara aliansi dalam waktu kurang dari enam jam," kata organisasi itu dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari CNN.

Tak satu pun dari pesawat Rusia memasuki wilayah udara nasional negara-negara NATO di Eropa dan intersepsi dianggap aman.

Baca Juga:
Latihan Bareng NATO, Pesawat Militer Amerika Jatuh ke Laut, 4 Orang Tewas

F-16 Norwegia langsung bergerak setelah radar mendeteksi dua pesawat militer Rusia di dekat garis pantai mereka.

Norwegia mencegat dua pembom Tu-95 Bear yang terbang ke selatan di atas Laut Utara.

Baca Juga:
Rusia Serang Ukraina: Bunyi Ledakan dan Sirene Kembali Terdengar, Belarus Dilaporkan akan Kirim Tentara

"Mencegat beberapa kelompok pesawat Rusia menunjukkan kesiapan dan kemampuan pasukan NATO untuk menjaga langit sekutu 24 jam sehari, 7 hari seminggu, 365 hari setahun," kata Wakil Kepala Operasi Staf di Komando Udara Sekutu Brigadir Jenderal Andrew Hansen.

Manuver Rusia itu juga mendorong Inggris untuk mengirim pesawat Typhoon. Begitu juga Belgia yang mengerahkan jet tempur F-16.

F-16 Norwegia kemudian mencegat dua pembom Tu-160 di perairan internasional di dekatnya.

Kemudian secara terpisah, radar NATO juga mendeteksi tiga pesawat militer Rusia di dekat wilayah udara sekutu di Laut Hitam yang dilacak oleh pesawat tempur Turki, Rumania, dan Bulgaria sampai mereka meninggalkan daerah tersebut.

Pesawat NATO dikerahkan lebih dari 400 kali pada 2020 untuk mencegat pesawat tak dikenal. Dari jumlaj itu, sekitar 90 persen menanggapi penerbangan pesawat Rusia.

NATO mengatakan penerbangan Rusia sering menimbulkan risiko bagi lalu lintas udara sipil di Eropa karena mereka sering terbang tanpa mengirimkan kode transponder yang menunjukkan posisi dan ketinggian.

Selain itu, mereka tidak mengajukan rencana penerbangan atau berkomunikasi dengan pengawas lalu lintas udara.

CNN pada Sabtu melaporkan bahwa Amerika Serikat sedang bersiap untuk melakukan permainan perang rahasia musim panas ini di mana fokus utama dari skenario adalah bagaimana mereka harus menanggapi tindakan agresif dan langkah tak terduga oleh China dan Rusia.

Pada pertemuan NATO di Brussel pekan lalu Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyebut Rusia telah melakukan tindakan sembrono dan bermusuhan. Dia menilai Moskow telah membangun kekuatan, latihan skala besar dan tindakan intimidasi, di Baltik dan Laut Hitam.

(lia/sumber:cnnindonesia.com)