KCIC: Target Agustus 2022, Tes Fungsi Kereta Cepat Jakarta-Bandung

  • Oleh : Bondan

Rabu, 31/Mar/2021 18:01 WIB
Ilustrasi kereta cepat. Foto: Istimewa. Ilustrasi kereta cepat. Foto: Istimewa.

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Pihak PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyatakan, kereta cepat Jakarta-Bandung ditargetkan bisa menjalani tes fungsi atau tes commisioning pada Agustus 2022.

Corporate Secretary PT KCIC Mirza Soraya mengatakan, saat ini High Speed Railway Contractor Consortium (HSRCC), KCIC, beserta pemanufaktur sarana dan prasarana terkait, didampingi oleh KAI sedang merumuskan check list untuk semua sub-sistem yang dibutuhkan Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Baca Juga:
Desain Stasiun Kereta Api Cepat di China Mirip Pembalut Wanita, Warga Banyak Kritik

Di sisi lain, pembangunan dan penyediaan sarana prasarana KCJB juga menjadi prioritas dan berjalan paralel.

"Keempat stasiun yakni Halim, Karawang, Walini dan Tegalluar saat ini dalam tahap konstruksi. Secara umum, pembangunan telah memasuki tahap pondasi dan struktur lainnya," kata Mirza dalam keterangan tertulisnya, dikutip Senin (29/03/2021).

Baca Juga:
KAI Berkomitmen Terus Selalu Melaksanakan Penugasan dari Pemerintah

Di keempat lokasi itu juga tengah dikembangkan superblok dan kawasan terintegrasi (Transit Oriented Development/TOD).

Untuk di kawasan Halim, akan dilakukan pengembangan dengan tipe Superblok di sekitar stasiun. Tepatnya di sisi selatan dan tidak berstatus sebagai TOD.

Baca Juga:
Whoosh Angkut Lebih dari 200 Ribu Penumpang di Angkutan Lebaran Perdana 2024

Superblok Halim menawarkan berbagai fasilitas seperti pusat perbelanjaan, perkantoran, hotel dan convention center serta terintegrasi dengan moda BRD dan LRT Jabodetabek. Sedangkan untuk 3 kawasan lainnya, akan diterapkan konsep TOD.

"Pada dasarnya pengembangan di area sekitar 3 stasiun ini adalah pengembangan kota baru dengan pusat berbasis konsep TOD yang memiliki radius 800 meter dari simpul stasiun kereta cepat, " terang Mirza.

Di kawasan superblok Halim, lahan sudah sepenuhnya dikelola oleh PT KCIC. Lahan ini merupakan lahan kerjasama antara TNI AU dan KCIC sejak tahun 2018.

Untuk lahan di 3 stasiun lainnya, sampai dengan saat ini komunikasi dan koordinasi dengan pihak terkait pembangunan TOD masih terus dilakukan.

Guna memastikan zero tolerance terhadap kecelakaan kerja dari proses konstruksi Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung,  pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk bagian operasional dan maintenance dari setiap subsistem juga sedang dilakukan. (Kompas.tv)