JAKARTA (BeritaTrans.com) - Berhasil diunduh, perekam suara kokpit (CVR) pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dinilai masih bagus.

Rekaman termasuk menit-menit terakhir penerbangan sebelum pesawat jatuh yang menyebabkan 62 orang tewas 9 Januari 2021.

Baca Juga:
AirAsia Diskusi Keselamatan Penerbangan Bareng KNKT dan INACA

Ketua Subkomite Investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Nurcahyo Utomo menegaskan, isi rekaman dari Boeing 737-500 yang jatuh tak lama setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta itu tidak bisa diungkap kepada publik pada tahap penyelidikan.

"(Datanya) masih bagus, Kami telah mengunduhnya," ujarnya dikutip dari kontan, Selasa (13/4/2021).

Baca Juga:
KNKT: Sepanjang 2023, Kecelakaan Moda Penerbangan Mendominasi

CVR Sriwijaya Air ditemukan pada akhir Maret lalu setelah pencarian hampir tiga bulan di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta.

Kotak hitam itu kata dia, ditemukan di lumpur yang disedot oleh kapal pengerukan.

Baca Juga:
KNKT: Transportasi Udara Sumbang Angka Kecelakaan Tertinggi yang Diinvestigasi

Menurut Nurcahyo, CVR berisi empat saluran audio, termasuk rekaman kapten dan co-pilot. Masing-masing (kanal) punya dua jam terakhir (rekaman), termasuk catatan penerbangan yang jatuh.

"Tiap-tiap saluran perlu disinkronkan satu sama lain serta komunikasi radio dan perekam data penerbangan (FDR) untuk analisis guna membantu menentukan penyebab kecelakaan pesawat Sriwijaya Air dengan nomor perbangan SJ182," urainya.

KNKT telah merilis laporan awal pada Februari. Diaebutkan saat itu bahwa pesawat Sriwijaya Air mengalami ketidakseimbangan dalam dorongan mesin.

Hal itu menyebabkan pesawat berguling tajam dan kemudian jatuh ke laut. Laporan tersebut menyertakan informasi dari FDR. (omy)