Afen Sena: Pastikan Manajemen Risiko Keamanan Siber Global yang Efektif dan Efisien

  • Oleh : Redaksi

Kamis, 15/Apr/2021 17:49 WIB
Afen Sena Afen Sena

 

Ditulis oleh: Dr. Afen Sena, IAP, FRAeS (Alternate Representative RI pada ICAO)

Baca Juga:
Ditjen Hubud Terus Upayakan Dekarbonasi Bidang Penerbangan

TEKONOLOGI dan sistem siber telah menjadi penting bagi masyarakat modern sebagai komponen dari banyak aktivitas yang menjadi tergantung pada teknologi informasi. Seiring dengan manfaat teknologi siber, ketidakamanan muncul, memengaruhi semua sistem dan infrastruktur. Ancaman dunia maya dan serangan dunia maya memiliki komponen dan efek transnasional, karena sistem di seluruh dunia saling berhubungan. Lebih lanjut, kompleksitas aksi tersebut berimplikasi pada berbagai aktor di tingkat nasional, regional dan internasional.

Dalam lingkungan ketidakamanan dunia maya inilah penerbangan sipil melakukan aktivitasnya. Penerbangan sipil sangat bergantung pada teknologi berkemampuan dunia maya yang digunakan untuk meningkatkan keselamatan dan efisiensi transportasi udara. Namun, interkonektivitas sistem dan ketergantungan pada teknologi menciptakan tempat yang optimal untuk munculnya risiko baru.

Baca Juga:
Bahas Kondisi Terkini Dunia Aviasi, Presdir Angkasa Pura II Bertemu ICAO

Industri penerbangan menggunakan sistem interkoneksi berbasis komputer yang luas, mulai dari sistem navigasi udara, sistem kontrol dan komunikasi pesawat di dalam pesawat, sistem darat bandara, sistem informasi penerbangan, pemeriksaan keamanan, dan banyak lainnya yang digunakan setiap hari dan untuk semua. operasi terkait penerbangan.

Kecenderungan industri penerbangan menjadi semakin digital. Digitalisasi membawa bahaya baru karena interaksi antara manusia dan sistem membuat risiko lebih sulit untuk diprediksi.

Baca Juga:
Dirut Airnav Paparkan Kiat Hadapi Krisis Pandemi Covid-19 di Konferensi Canso

Karena industri penerbangan semakin bergantung pada digitalisasi, keamanan siber menjadi komponen penting dari sistem penerbangan yang tangguh. Interkoneksi sistem penerbangan antar pemangku kepentingan dan lokasi geografis meningkatkan lanskap ancaman dunia maya dari kancah lokal ke tingkat global.

Visi ICAO untuk keamanan siber global adalah bahwa sektor penerbangan sipil tahan terhadap serangan siber dan tetap aman dan dipercaya secara global, sambil terus berinovasi dan berkembang. Ini dapat dicapai melalui:

  1. Negara anggota mengakui kewajiban mereka berdasarkan Konvensi Penerbangan Sipil Internasional (Konvensi Chicago) untuk memastikan keselamatan, keamanan dan keberlangsungan penerbangan sipil, dengan mempertimbangkan keamanan siber;

  2. Koordinasi keamanan siber penerbangan di antara otoritas negara untuk memastikan manajemen risiko keamanan siber global yang efektif dan efisien, dan

  3. Semua pemangku kepentingan penerbangan sipil berkomitmen untuk lebih mengembangkan ketahanan dunia maya, melindungi dari serangan dunia maya yang mungkin berdampak pada keselamatan, keamanan, dan kelangsungan sistem transportasi udara.

Dewan ICAO mengadopsi Cybersecurity Action Plan (CyAP) untuk Penerapan Strategi Keamanan Siber, memperkuat komitmennya untuk membangun kerangka kerja keamanan siber global yang kuat untuk memperkuat keselamatan, keamanan, dan keberlanjutan sistem penerbangan sipil internasional.

CyAP memberikan landasan bagi Negara, industri, pemangku kepentingan, dan ICAO untuk bekerja sama mengembangkan kemampuan untuk mengidentifikasi, mencegah, mendeteksi, menanggapi, dan memulihkan dari serangan dunia maya yang dapat berdampak pada keselamatan, keamanan, dan kelangsungan operasi penerbangan. Ini juga menciptakan kerangka kerja yang kokoh untuk kerja sama di antara para pemangku kepentingan terkait karena mengusulkan serangkaian prinsip, tindakan, dan tindakan yang akan diterapkan untuk mencapai tujuan tujuh pilar Strategi Keamanan Siber Penerbangan yaitu (1)Kerja sama internasional, (2)Tata Kelola, (3)Legislasi dan regulasi yang efektif, (4)Kebijakan keamanan siber, (5)Berbagi informasi, (6)Manajemen insiden dan perencanaan darurat, dan (7)Pengembangan kapasitas, pelatihan dan budaya keamanan siber.  Tindakan Keamanan Siber ini akan diperbarui bila diperlukan, seiring dengan perkembangan lanskap ancaman dunia maya serta perkembangan teknologi dalam sektor penerbangan sipil.

Mengakui urgensi dan pentingnya melindungi infrastruktur penting penerbangan sipil, sistem teknologi informasi dan komunikasi, serta data dari ancaman dunia maya, ICAO berkomitmen untuk mengembangkan kerangka kerja keamanan siber yang solid. Sesi ke-40 Sidang ICAO mengadopsi Resolusi Sidang A40-10 - Mengatasi Keamanan Siber dalam Penerbangan Sipil. Resolusi tersebut membahas keamanan siber melalui pendekatan horizontal, lintas sektor, dan fungsional, yang menegaskan kembali pentingnya dan urgensi untuk melindungi sistem dan data infrastruktur penting penerbangan sipil dari ancaman siber dan menyerukan kepada Negara-negara untuk menerapkan Strategi Keamanan Siber ICAO.