Sempat Lewat Selat Sunda, Prancis Kirim Kapal Selam Nuklir ke Laut China Selatan

  • Oleh : Redaksi

Rabu, 21/Apr/2021 19:41 WIB


PARIS (BeritaTrans.com) - Prancis telah mengerahkan kapal selam serang bertenaga nuklir ke Laut China Selatan, di tengah kekhawatiran baru atas tindakan agresif oleh Beijing.

Melansir Express.co.uk, Angkatan Laut Prancis baru-baru ini mengungkapkan kapal selam serang bertenaga nuklir telah kembali dengan selamat setelah melakukan misinya ke Laut Cina Selatan. Unjuk kekuatan itu terjadi di tengah ketegangan yang memburuk antara China dan negara-negara tetangga di wilayah tersebut atas perebutan kendali sejumlah pulau strategis. 

Baca Juga:
Filipina dan Amerika Latihan Perang di Laut China Selatan, Libatkan 8.900 Tentara

Kapten kapal selam Prancis Antoine Delaveau mengatakan kepada Navy News bahwa kapal selam itu berhasil beroperasi sebagian tanpa terdeteksi.

Dia mengatakan kru telah mengarungi kapal, bernama Émeraude, dengan diam-diam.

Baca Juga:
Amerika Buru-Buru Cari Pesawat Tempur F-35 yang Jatuh, Khawatir Ditemukan China

Komandan menambahkan, kapal selam tersebut telah muncul ke permukaan sebelum bergerak melalui Selat Sunda antara Jawa dan Sumatera.

Captian Delaveau melaporkan bahwa Émeraude berhasil menyeberangi Laut China Selatan tanpa insiden.

Baca Juga:
Adu Jago di Laut China Selatan

Dia mengatakan kepada Navy News bahwa tujuan kapal selam itu adalah untuk memperkuat perjanjian navigasi internasional dengan "berlayar bebas" melalui laut yang saat ini diperebutkan antara China, Vietnam, dan Filipina.

Misi itu dilakukan saat ketegangan antara Washington dan Beijing meningkat secara dramatis setelah rekaman muncul dari para perwira di atas kapal perang Angkatan Laut AS yang "menguntit" sebuah kapal induk militer China di Laut China Selatan.

Bocor ke media sosial, video tersebut menunjukkan kapal induk militer China, Liaoning, melakukan latihan militer hanya beberapa ribu meter dari kapal AS.

Seorang analis, Lu Li-shih, mantan instruktur di Akademi Angkatan Laut Taiwan, mengatakan foto itu adalah sejenis "perang kognitif" dari AS saat ketegangan di China Timur dan Selatan meningkat.

"Dalam foto tersebut, Komandan Briggs terlihat sangat santai dengan kaki menghadap ke atas kapal Liaoning hanya beberapa ribu meter jauhnya, sementara wakilnya juga duduk di sampingnya, menunjukkan mereka menganggap enteng rekan-rekan PLA mereka," kata Lu Li-shih seperti yang dikutip Express.co.uk.

Dia menambahkan, "Foto yang dipentaskan ini jelas merupakan perang kognitif untuk menunjukkan bahwa AS tidak menganggap PLA sebagai ancaman langsung."

Sementara itu, Andrei Chang, pemimpin redaksi Kanwa Defense Review yang berbasis di Kanada, mengatakan foto itu adalah "peringatan kepada PLA" bahwa AS telah diberitahu secara menyeluruh tentang kelompok serang Liaoning.

(lia/sumber:kontan.co.id)