Bambang Brodjonegoro Jadi Komisaris Utama Bukalapak

  • Oleh : Redaksi

Jum'at, 30/Apr/2021 22:05 WIB
Pemegang saham PT Bukalapak.com mengangkat mantan menteri riset dan teknologi Bambang Brodjonegoro sebagai Komisaris Utama dan Yenny Wahid sebagai Komisaris. Foto: CNNIndonesia.com. Pemegang saham PT Bukalapak.com mengangkat mantan menteri riset dan teknologi Bambang Brodjonegoro sebagai Komisaris Utama dan Yenny Wahid sebagai Komisaris. Foto: CNNIndonesia.com.

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Pemegang saham PT Bukalapak.com mengangkat mantan menteri riset dan teknologi Bambang Brodjonegoro sebagai Komisaris Utama. Keputusan itu diambil melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Jumat (30/4/2021).

Terkait pengangkatan tersebut, Bambang mengungkapkan inovasi dan teknologi menjadi hal krusial yang harus diadopsi agar UMKM berkembang. 

"Menjadi bagian dari keluarga besar Bukalapak yang berfokus untuk menciptakan akses pasar berbasis teknologi, diharapkan akan memberikan dampak yang lebih besar pada adopsi teknologi di UMKM serta inovasi yang mengarah pada transformasi digital dan penguatan UMKM," ujar Bambang dalam keterangan resmi.

Selain Bambang, pemegang saham juga mengangkat Yenny Wahid sebagai Komisaris. Menanggapi pengangkatan tersebut Yenni menilai Bukalapak telah menciptakan wadah pasar strategis bagi UMKM untuk berkembang seiring dengan kemajuan digital.

"Dengan bergabung bersama Bukalapak, diharapkan dapat membentuk sinergis yang melahirkan lebih banyak peluang usaha untuk membantu UMKM dan mendukung pemulihan ekonomi nasional," ujarnya.

Dalam keterangan resmi yang sama, CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin mengungkapkan sepanjang 2020, perusahaan mencatat peningkatan 4 juta pelapak dan mitra.

"Kini Bukalapak memiliki lebih dari 6.5 juta Pelapak, 7 juta Mitra Bukalapak dan 100 juta pengguna yang 70 persen didominasi oleh pengguna di luar kota besar. Hal ini menunjukkan peran digitalisasi Bukalapak tidak hanya berpusat di kota - kota besar tetapi juga menjangkau seluruh daerah yang memiliki tantangan akses dan infrastruktur," ujarnya.

Ke depan, perusahaan terus melakukan pengembangan fitur dan layanan baik pada platform marketplace ataupun O2O (online to offline), untuk menjawab kebutuhan masyarakat dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi. (dn/sumber: CNNIndonesia.com)