Telkomsel Gelontorkan Dana Rp 4,2 Triliun ke Gojek, Ada Apa?

  • Oleh : Fahmi

Rabu, 12/Mei/2021 06:58 WIB
Dukung UMKM, Telkomsel dan Gojek integrasikan buka akses aplikasi GoBiz ke aplikasi DigiPOS Aja! (Telkomsel) Dukung UMKM, Telkomsel dan Gojek integrasikan buka akses aplikasi GoBiz ke aplikasi DigiPOS Aja! (Telkomsel)

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Pihak PT Telekomunikasi Seluler atau Telkomsel menambah investasinya di PT Aplikasi Karya Anak Bangsa Tbk (Gojek).  

Kali ini, dana yang digelontorkan Telkomsel mencapai 300 juta dollar AS atau sekitar Rp 4,26 triliun (kurs R 14.200 per dollar AS). 

Baca Juga:
Menteri BUMN Resmikan Masjid BSI di Kawasan Bakauheni Harbour City

Jumlah suntikan dana tersebut lebih besar dibandingkan dengan suntikan dana pertama yang dilakukan Telkomsel ke Gojek sebesar 150 juta dollar AS. 

Dengan demikian, total investasi Telkomsel yang sudah disalurkan pada perusahaan decacorn tersebut mencapai 450 juta dollar AS. 

Baca Juga:
Gojek-Tokopedia Resmi Merger jadi GoTo

Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro sudah mengatakan, investasi lanjutan ini untuk memperkuat dan memperdalam kolaborasi dalam meningkatkan layanan digital yang komprehensif. 

"Maka dari itu, Telkomsel menatap optimis upaya penanaman modal terbaru ini akan membuka lebih banyak peluang bagi masyarakat untuk melihat dan menikmati lebih banyak inovasi berbasis teknologi terdepan karya anak bangsa," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (10/5/2021). 

Baca Juga:
Merger Perusahaan Gojek dan Tokopedia, Inikah Susunan Bosnya?

Senior Analis PT MNC Sekuritas Victoria Venny mengatakan, langkah investasi yang dilakukan oleh PT Telekomunikasi Seluler atau Telkomsel di perusahaan digital tersebut sangat tepat. 

Sebab ia menilai, potensi pertumbuhan industri digital masih sangat terbuka luas. Bahkan, valuasi dari perusahaan digital dinilai masih sangat menarik dan memiliki potensi tumbuh secara eksponensial. 

"Jika kita melihat rekam jejak perusahaan digital seperti Gojek dan Tokopedia, mereka belum 10 tahun saja valuasinya sudah melebih market cap dari Telkom," ujarnya melalui keterangan tertulis, Selasa (11/5/2021). 

"Bila Telkomsel hanya berinvestasi di infrastruktur telekomunikasi saja, maka mereka tak akan bisa berkompetisi. Itu yang menjadi pertimbangan Telkomsel berinvestasi di perusahaan digital," sambungnya. 

Perusahaan digital masih menjanjikan 

Tak hanya Telkomsel saja yang melirik perusahaan digital, sejumlah perusahaan besar seperti Djarum Group, Astra, Emtek, dan SEA Group juga sudah berinvestasi di perusahaan digital. 

Bahkan baru-baru ini Emtek dan SEA Group telah menambah investasinya di beberapa perusahaan digital nasional. 

Venny menilai, pertumbuhan perusahaan digital yang fokus memberikan layanan kebutuhan masyarakat Indonesia masih sangat menjanjikan. Contohnya TaniHub atau Sayur Box. 

Venny menilai, TaniHub dan Sayur Box berhasil memangkas rantai pasok serta menghubungkan antara pembeli dan petani. Dampaknya, petani maupun konsumen mendapatkan benefit yang lebih besar. 

Contoh perusahaan digital lainnya yang bisa tumbuh signifikan di mata Venny adalah HaloDoc dan SiCepat. 

"Di saat pandemi Covid-19 masih terjadi, masyarakat Indonesia mau tidak mau sangat tergantung pada perusahaan digital. Terlebih lagi ketika ingin memenuhi kebutuhann sehari-hari. Saat ini saya untuk konsultasi dengan dokter dan membeli obat sudah melalui Aplikasi Halodoc. Sehingga potensi pertumbuh perusahaan digital yang menyentuh kebutuhan masyarakat masih sangat besar," kata dia.(fh/sumber:kompascom)