Oleh : Fahmi
JAKARTA (BeritaTrans.com) - Perusahaan pengembang hunian Transit Oriented Development (TOD), PT Adhi Commuter Properti (ADCP) menghimpun dana sebesar Rp 500 miliar dari penerbitan obligasi untuk ekspansi usaha perseroan.
Seluruh dana hasil penerbitan obligasi tersebut akan digunakan untuk membiayai belanja modal dalam upaya menambah portofolio dan melakukan ekspansi usaha, terutama untuk pengembangan sejumlah kawasan properti di titik stasiun LRT Jabodebek melalui produk LRT City dan Adhi City.
Baca Juga:
Erick Thohir Berencana Tutup Anak Cucu BUMN yang Kini Ada 173 Perusahaan
Obligasi I Adhi Commuter ini diterbitkan dengan jumlah pokok senilai Rp 500 miliar yang terdiri dari Seri A dengan tenor 367 hari dan Seri B dengan tenor 3 tahun.
Pada masa bookbuilding 2-3 April 2021, telah terserap dengan nilai total Rp 337 miliar. Rinciannya, Seri A sebanyak Rp328 miliar dan Seri B sebanyak Rp 9 miliar.
Baca Juga:
Menteri BUMN: Ada 2 Tugas Berat BNI!
Saat ini masuk dalam tahap penawaran umum dengan best effort senilai Rp163 miliar. Sehingga, target dana yang terhimpun seluruhnya Rp 500 miliar akan terpenuhi.
Bunga obligasi akan dibayarkan setiap tiga bulan sejak tanggal emisi. Pembayaran bunga obligasi akan dilakukan pada tanggal 20 Agustus 2021, sedangkan pembayaran obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo obligasi masing-masing adalah tanggal 27 Mei 2022 untuk obligasi Seri A dan 20 Mei 2024 untuk obligasi Seri B.
Baca Juga:
Semarakkan HUT ke-78 RI, Angkasa Pura II Hadirkan 58 UMKM Binaan di Bazaar BUMN di Sarinah
PT Sucor Sekuritas dan PT Aldiracitra Sekuritas Indonesia sebagai penjamin emisi obligasi. Sedangkan, Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (Bank BJB) ditunjuk sebagai Wali Amanat.
Perseroan telah mendapatkan pernyataan efektif dari OJK pada 7 Mei 2021 oleh OJK, dan mulai dari tanggal 11 - 17 Mei 2021 akan diadakan masa penawaran umum, serta direncanakan pendistribusian obligasi pada tanggal 20 Mei 2021.
Seperti diketahui, ADCP juga telah mengembangkan kawasan properti berbasis transportasi massal lainnya seperti di titik stasiun Commuter Line dan Pool Bus TransJakarta. Sampai saat ini ADCP telah mengembangkan 12 kawasan properti berbasis transportasi massal di Jabodetabek, dengan landbank mencapai 140 Ha.
Seiring dengan mulai pulihnya kondisi perekonomian yang ditandai dengan meredanya pandemi Covid-19, program vaksinasi dan stimulus-stimulus dari Pemerintah di bidang properti, PT Adhi Commuter Properti (ADCP) terus melanjutkan pengembangan di kawasan tersebut.
LRT City mengusung konsep Transit Oriented Development (TOD) dengan pendekatan pengembangan kota yang bersifat kompak, mengadopsi tata ruang campuran (mixed use), maksimalisasi penggunaan angkutan massal seperti LRT, dan dilengkapi jaringan pejalan kaki/sepeda. LRT City menerapkan prinsip Walkable, Mixed Use, Densify, Connect, Shift & Transit. LRT City mencakup di Bekasi, Ciracas, Tebet, Cibubur, dan MTH.(fh/sumber:CNBCIndonesia)