Kapal Perang AS Kembali Lintasi Selat Taiwan, China Tuduh Ancam Perdamaian

  • Oleh : Redaksi

Rabu, 19/Mei/2021 22:45 WIB


Jakarta (BeritaTrans.com) - China menuduh Amerika Serikat (AS) mengancam perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.

Tuduhan tersebut diberikan oleh China saat kapal perang AS kembali melintasi Selat Taiwan.

Baca Juga:
Dubes China Kunjungi Bakamla Bahas Proyeksi Peningkatan Kerja Sama

Hubuungan China dengan Taiwan dalamn ketegangan tinggi, dengan AS melintas negara Tirai Bambu itu merasa terancam.

Armada ketujuh Angkatan Laut AS mengatakan kapal perusak rudal kelas Arleigh Burke USS Curtis Wilbur melakukan transit rutin Selat Taiwan pada Selasa, 18 Mei 2021 sesuai dengan hukum internasional.

Baca Juga:
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto Bertemu Menhan China di Xi`an, Bicara Penguatan Kerja Sama Pertahanan

"Transit kapal melalui Selat Taiwan menunjukkan komitmen AS terhadap Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka. Militer Amerika Serikat akan terus terbang, berlayar, dan beroperasi di mana pun yang diizinkan oleh hukum internasional," kata pernyataan dari AS.

Tindakan AS tersebut dianggap sebagai hal yang mengancam China di Selat Taiwan.

Baca Juga:
66 Pesawat Tempur dan 14 Kapal Perang China Masuki Kawasan Taiwan

Seorang juru bicara Komando Teater Timur China menyatakan oposisi yang kuat dan mengutuk langkah tersebut, yang dilakukan saat China dan Taiwan dalam ketegangan tinggi.

"Tindakan AS mengirimkan sinyal yang salah kepada pasukan kemerdekaan Taiwan, dengan sengaja mengganggu situasi regional dan membahayakan perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan. Pasukan China melacak dan memantau kapal selama pelayarannya," kata juru bicara itu.

China percaya bahwa pemerintah Taiwan yang terpilih secara demokratis bertekad pada deklarasi kemerdekaan resmi untuk pulau itu, garis merah untuk Beijing.

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan mereka sudah menjadi negara merdeka yang disebut Republik Cina, nama resminya.

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan kapal AS telah berlayar ke arah selatan melalui selat dan situasinya seperti biasa.

Angkatan Laut AS telah melakukan operasi semacam itu setiap bulan atau lebih.

Meskipun Amerika Serikat tidak memiliki hubungan diplomatik secara resmi dengan Taiwan negara tersebut merupakan pendukung internasional terpenting dan penjual senjata utama.

Ketegangan militer antara Taiwan dan Beijing telah meningkat selama setahun terakhir.

Taiwan juga mengeluhkan China yang berulang kali mengirim angkatan udara ke zona perthanan udaranya.

Beberapa dari aktivitas tersebut dapat melibatkan banyak pejuang dan pengebom.

China mengatakan aktivitasnya di sekitar Taiwan bertujuan untuk melindungi kedaulatan China.

Namun, Pemerintah Taiwan mengecamnya sebagai upaya intimidasi.

(lia/sumber:pikiranrakyat.com)