Oleh : Naomy
JAKARTA (BeritaTrans.com) – Penerapan teknologi untuk mewujudkan sistem transportasi cerdas di Ibu Kota Baru menjadi peluang dan sekaligus tantangan bagi pemerintah, akademisi, pelaku usaha, dan pihak terkait lainnya.
Baca Juga:
Badan Kebijakan Transportasi Luncurkan E-library Terintegrasi 28 Perpustakaan Kemenhub
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikannya saat menjadi Keynote Speaker dalam Webinar “Sistem Transportasi Cerdas Di Ibu Kota Negara: Pembangunan dan Kebutuhan Penerapannya”, yang diselenggarakan Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan (Balitbanghub) di Jakarta, Selasa (25/5/2021).
“Ini peluang untuk memberikan masukan-masukan, dan sekaligus tantangan akan adanya teknologi, ilmu pengetahuan, lahan bisnis, dan lapangan pekerjaan baru. Hal itu menjadi peluang dan tantangan bagi kita untuk membangun sistem transportasi cerdas di Ibu Kota Baru,” kata Menhub.
Baca Juga:
Para Akademisi Evaluasi dan Beri Masukan Kemenhub demi Kemajuan Sektor Transportasi
Nantinya menurutnya, moda yang akan beroperasi di Ibu Kota Baru adalah transportasi cerdas dan ramah lingkungan, seperti: kendaraan listrik berbasis baterai, kendaraan autonomous, dan angkutan umum autonomous baik untuk angkutan bus maupun kereta api dengan jenis kereta EMU (Electric Multiple Unit) berkemampuan semi cepat.
Sementara, di sektor transportasi laut maupun udara, juga telah direncanakan penggunaan kapal autonomous untuk kapal penumpang maupun barang, konsep smart port dan traffic separation service.
Baca Juga:
Insan Transportasi Diminta Terus Beradaptasi Hadapi Tantangan
Sedangkan untuk pengembangan bandara mengusung konsep Aerotropolis yang cerdas, terintegrasi, dengan tetap memerhatikan etika lingkungan.
“Dalam membangun Ibu Kota Baru, kita harus selalu konsisten untuk melakukan refomasi baik budaya, teknologi, termasuk reformasi di bidang transportasi. Transportasi yang cerdas dan berbasis digital menjadi pilihan, seperti misalnya: kendaraan listrik, yang merupakan satu hal yang sudah kita mulai, tetapi di Ibu Kota Baru akan lebih komprehensif lagi,” tutur Menhub.
Pengoperasian kendaraan listrik di ibu kota baru ini juga sejalan dengan agenda Presiden untuk percepatan elektrifikasi kendaraan di Indonesia, seperti yang tertuang dalam Rencana Induk Energi Nasional dan Peraturan Presiden nomor 55 tahun 2019 tentang Program Percepatan Penyelenggaraan Kendaraan Listrik Berbaterai.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor mengatakan, untuk memperkuat konektivitas di Ibu Kota Baru, beberapa infrastruktur transportasi yang sedang dibangun atau dikembangkan diantaranya yaitu peningkatan bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman di Balikpapan, Bandara APT Pranoto Samarinda dan pembangunan Bandara Khusus VVIP dan Militer
Selain itu juga pengembangan pelabuhan Semayang Balikpapan, Terminal Peti Kemas Kariangau Balikapapan dan Palaran Samarinda, pembangunan rel kereta api IKN-Balikapapan-Samarinda-Bontang, dan Pengmbangan Kawasan industri Kariangau – Buluminung.
Kepala Balitbanghub Umar Aris menuturkan, webinar yang diselenggarakan ini bertujuan untuk mendapatkan masukan serta menyusun bahan rekomendasi terkait pembangunan dan kebutuhan penerapan sistem transportasi cerdas di Ibu Kota Negara.
Adapun sejumlah pihak yang diundang untuk berdiskusi dalam webinar ini diantaranya: sejumlah lembaga/kementerian terkait, BUMN di sektor transportasi, asosiasi dan komunitas transportasi, para akademisi dari sejumlah perguruan tinggi negeri dan swasta, serta para peneliti di lingkungan Balitbanghub. (omy)