Oleh : Redaksi
JAKARTA (BeritaTrans.com) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan membeberkan arahan sementara dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengenai rute Kereta Cepat Jakarta - Surabaya.
"Presiden kemarin arahannya itu melihat studinya ini, Bandung Kertajati, Kertajati - Jogja, Jogja - Solo, dan Surabaya," kata Luhut saat ditemui usai acara Yayasan Del 20th di Sopo Del Tower, Jakarta Selatan, Senin (31/5/2021).
Sebelumnya, kabar soal Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya ini disinggung oleh presiden Jokowi saat meninjau proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang digarap oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Saat itu, Jokowi juga mengatakan bahwa SDM-SDM tanah air bisa menyerap ilmu dari proyek ini.
Sebab, kata dia, pemerintah juga sedang menyiapkan proyek Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya. "Kami harapkan apabila sudah diputuskan, akan diperpanjang sampai ke Surabaya," ungkap Jokowi (18/5/2021).
Baca Juga:
Menhub Sebut 10 Tahun Terakhir Angkutan Umum Perkotaan Berkembang Pesat
Terkait dengan penanganan SDM ini, Luhut mengatakan dirinya juga sudah dapat perintah dari Jokowi untuk bertemu dengan tim dari China. "Kami lihat, jadi kalau nanti mereka mau atau setuju. Prinsipnya setuju sih, hanya sekarang, kami udah komunikasi terus, kami akan bikin Jakarta Surabaya," kata dia.
Sayangnya, Luhut tidak membeberkan tujuan pertemuan dengan perwakilan dari China. Apakah sebagai kontraktor proyek Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya, atau hanya terkait masalah SDM saja. Dari kabar terakhir, mega proyek ini akan digarap oleh Jepang.
Baca Juga:
KAI Commuter Tingkatkan SPM Stasiun Jurangmangu, Fasilitas Semakin Modern dan Terintegrasi
Informasi ini terakhir disampaikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada 20 Maret 2021. Saat itu, Budi mengatakan pemerintah tengah berkomunikasi dengan Jepang untuk membangun proyek Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya.
"Kami tengah berbicara intensif dengan Jepang untuk meningkatkan pelayanan dari Jakarta ke Surabaya dengan kereta semi cepat yang kurang dari 6 jam, sekarang ini 9 sampai 10 jam ke Surabaya," ujar Budi Karya di Stasiun Jatinegara.
Lebih lanjut, Luhut menyebut sejauh ini tidak ada masalah dalam pendanaan Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya. "Kami minjam (utang), kalau infrastruktur direncanakan dengan baik, dieksekusi dengan bagus, itu akan menimbulkan simpul ekonomi baru," kata dia.
Luhut mencontohkan Tol Jagorawi yang menghubungkan Jakarta dan Bogor, Jawa Barat.
"Seperti Jagorawi aja, setelah 15-20 tahun baru keliatan sekarang. Jadi kalau anda bikin infrastruktur, bukan bikin hari ini besok langsung jadi, gak juga, itu butuh waktu," kata dia. (dn/sumber/Bisnis.com)