Beberkan Pembiayaan, Jubir Menhan: Ingat, Pertahanan Bukan Cost Tapi Investasi Sebagai Bangsa dan Negara

  • Oleh : Dirham

Kamis, 03/Jun/2021 10:35 WIB
Jubir Menhan Dahnil Anzar Simanjuntak. Jubir Menhan Dahnil Anzar Simanjuntak.

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Juru Bicara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak membeberkan strategi pembiayaan investasi alutsista.

Dia menjelaskan, persentase anggaran pertahanan terhadap produk domestik bruto (PDB) 0,8 persen, yang konsisten selama 25 tahun ke depan.

Baca Juga:
Menhan Prabowo Klaim Anggaran Pertahanan Saat Ini Terbesar dalam Sejarah Indonesia

"Jumlah anggaran pemenuhan Alpalhankam prioritas pada periode ‪2020-2024‬ sebesar 125 miliar Dollar AS dan mengupayakan sumber pendanaan alternatif untuk mengurangi beban pemenuhan Alpalhankam bagi keuangan negara," cuit Dahnil dalam akun twitternya dikutip, Kamis (3/6).

Dia menjelaskan saat ini Indonesia membutuhkan kepastian investasi Pertahanan dalam jangka Panjang. Sebab itu pertahanan kata dia bukanlah biaya tetapi investasi.

Baca Juga:
Rapat di DPR, Jenderal Andika dan Dudung Dipisahkan Prabowo

"Ingat Pertahanan bukan cost tapi Investasi kita sebagai bangsa dan negara. Defence is not cost But Invesment," ungkapnya.

Dia pun membeberkan saat ini Indonesia memerlukan kepastian investasi pertahanan pada 2020-2044. Sebab untuk menjamin konsistensi pemenuhan Alpalhankam bagi Kemhan dan TNI. Kemudian meningkatkan kesiapan Alpalhankam TNI secara signifikan dalam waktu sesingkat-singkatnya

Baca Juga:
Gabungan Anggaran Pertahanan China dan Rusia Lampaui Amerika

Tidak hanya itu dia juga menjelaskan alasan belanja program 2020-2044 dilakukan 2021-2024. Sebab menurut dia investasi yang dilakukan secara langsung pada 2021-2024 akan meningkatkan posisi tawar Indonesia.

"Investasi yang dilakukan secara langsung di tahun 2021-2024 akan meningkatkan posisi tawar Indonesia agar mendapatkan alat pertahanan dengan harga yang lebih terjangkau," katanya.

Dia pun mengatakan investasi yang dilakukan juga dalam waktu yang relatif singkat. Sehingg kata dia dapat dipastikan semua alat bisa bekerja sama satu sama lain.

"Selain itu, karena investasi dilakukan dalam waktu yang relatif singkat, dapat dipastikan semua alat yang dibelanjakan bisa bekerja sama atau compatible dengan satu lainnya," bebernya.

Dia pun menganologikan seperti beli rumah. Saat membeli kata Dahnil tidak bisa mencicil pekerjaan fisik selama 25 tahun. Sebab kata dia perlu segera mengunakan rumah yang dibeli.

"Yang kita cicil adalah pembayarannya dengan kredit kepemilikan," bebernya.

Selanjutnya kata dia saat ini yang jadi prioritas investasi pertahanan Prabowo yaitu pemberdayaan industri pertahanan, peningkatan kemampuan intelijen, peningkatan pengamanan wilayah perbatasan dan pulau terkecil, penguatan sistem pertahanan udara nasional, penguatan sistem komunikasi dan elektronika. Kemudian peningkatan satuan peluru kendali strategis, pembentukan komponen cadangan dan penataan komponen pendukung.

Dahnil pun membeberkan apa output yang diharapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo. Serta yang bisa dihasilkan dengan Investasi Pertahanan.

"Pertama Pemenuhan kebutuhan alpalhankam TNI akan dapat dilaksanakan secara lebih cepat, terarah, sinergis dan menguntungkan. Kemudian menyelesaikan beberapa persoalan menonjol di sektor pertahanan," ungkapnya.

Selanjutnya memudahkan pembangunan suatu sistem alpalhankam TNI sehingga akan menjadi solusi bagi masalah interoperabilitas. Lalu berkontribusi terhadap industri pertahanan dalam negeri. Kemudian menyerap banyak lapangan kerja baru dan menggerakkan ekonomi nasional

"Penjelasan saya diatas akan terus dibahas secara mendalam dan serius, agar mendapat Opsi-opsi terbaik bagi modernisasi alpahankan. Kita harus ada Extancial Leap yang berani demi perubahan dan perbaikan Pertahanan kita, itu juga yang menjadi arahan Presiden Jokowi kepada Menhan Prabowo," bebernya.  (ds/sumber Merdeka.com)