Tingkatkan Integrasi Transportasi Palembang, Balitbanghub-Unsri Kolaborasi Penelitian

  • Oleh : Naomy

Kamis, 17/Jun/2021 09:32 WIB
Pertsmuan Balitbanghub dan Universitas Sriwijaya Pertsmuan Balitbanghub dan Universitas Sriwijaya


PALEMBANG (BeritaTrans.com) - Tingkatkan integrasi transportasi di Palembang, Sumatera Selatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan (Balitbanghub) kolaborasi penelitian bersama Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang.

Adapun tema pertemuan pada Selasa (15/6/2021) itu adalah "Evaluasi Integrasi Jaringan Prasarana, Jaringan Pelayanan, dan Layanan Transportasi Perkotaan Palembang". 

Baca Juga:
Beberkan Hasil Survei Balitbanghub Jelang Lebaran, Djoko Setijowarno Ingatkan Perlunya Antisipasi Dini Arus Mudik

"Kunjungan ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari MoU kerjasama yang telah ditandatangani pada tahun 2020," ujar Kepala Pusat Penelitian Transportasi Antarmoda, Makjen Sinaga, Kamis (17/6/2021).

Dengan adanya kerja sama ini, Balitbanghub mempunyai mitra strategis untuk mewujudkan transportasi nasional yang berintegrasi, berdayaguna, dan sesuai dengan amanat UUD 1945.

Baca Juga:
Balitbanghub Survei Online Penggunaan Aplikasi Navigasi Ditinjau dari Aspek Keselamatan Lalu Lintas

“Kerja sama ini diharapkan dapat menghasilkan hasil studi untuk merekomendasikan kebijakan, yang terbaik bagi perkembangan transportasi di Indonesia dan Provinsi Sumsel pada umumnya," ungkap dia.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2015 sampai 2017, rata-rata peningkatan jumlah kendaraan di kota Palembang adalah sebesar 7,21%. Untuk perjalanan masyarakat dalam Kota Palembang dilayani berbagai moda angkutan umum yang terdiri dari moda jalan raya, jalan rel dan sungai, dengan nilai rata-rata tingkat kepuasan penguna angkutan umum yaitu sebesar 48,05%. 

Baca Juga:
Hasil Survey Balitbanghub: Potensi Masyarakat Mudik Sentuh 80 Juta

Untuk itu, perlu adanya integrasi fisik, manajemen dan sistem pembayaran dari berbagai moda tersebut, sehingga dapat digunakan secara efektif oleh masyarakat.

“Diharapkan melalui adanya kesepakatan bersama, dapat terjalin kerjasama yang kuat untuk kedua belah pihak, sehingga kedepannya Unsri dapat menjadi partner strategis bagi Balitbang khususnya terkait integrasi jaringan transportasi dan pelayanan transportasi," imbuh Makjen.

Menurut Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja sama Said, masalah transportasi menjadi hal utama yang harus dibenahi di Kota Palembang, terutama terkait permasalahan integrasi. 

Dalam hal ini, yang menjadi salah satu perhatian adalah transportasi dalam mengangkut batu bara yang menjadi salah satu komoditas utama di Sumsel.

“Sistem transportasi yang kurang efektif dan efisien harus dapat dibenahi. Terutama untuk masalah perkeretaapian dan angkutan batubara yang selama ini mengangkut menggunakan truk dan sudah dilarang. Dalam hal ini perlu dibangun jalur khusus untuk mobil pengangkut batu bara, dan rel kereta api untuk mengangkut batu bara," ucap Said.

Hal lain yang menjadi perhatian khusus adalah upaya pemanfaatan kembali Terminal Karya Jaya Kertapati, yang dikonsep tak hanya menjadi tempat berbagai transportasi antarmoda, tetapi juga pusat komoditas hasil bumi. 

Selain itu, terdapat juga pelabuhan Tanjung Carat, yang ditargetkan mulai dibangun tahun ini. Pelabuhan ini akan menjadi pusat logistik menggantikan pelabuhan Boom Baru yang sudah tidak bisa dikembangkan lagi. 

"Nantinya, Pelabuhan Boom Baru akan difungsikan sebagai pelabuhan penumpang," kata dia.

Untuk diketahui, saat ini Kota Palembang telah memiliki Light Rail Transit (LRT), dengan 13 stasiun dengan panjang rute 23 km yang terbentang dari stasiun Bandara udara Sultan mahmud badarudin II menuju Stasiun DJKA. 

“Untuk pengembangan angkutan masal di wilayah Kota Palembang dan sekitarnya, integrasi LRT dengan pelayanan lain juga harus dikaji lebih jauh. Dengan begitu, masyarakat kota Palembang bisa mendapatkan manfaat yang maksimal. Masalah LRT ini pun menjadi salah satu perhatian dari Menteri Perhubungan," ungkap Said.

Senada dengan Said, Agus Supriyanto selaku Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Palembang mengatakan, integrasi di Kota Palembang sangat penting dilakukan mengingat terdapat berbagai moda yang digunakan, dan pengembangan masing-masing moda tidak bisa dilakukan secara terpisah. 

“Integrasi ini bisa berupa integrasi secara fisik seperti pembangunan halte atau dermaga, bisa integrasi secara ticketing, maupun integrasi secara waktu. Apalagi kita juga mempunyai Teman Bus yang merupakan Program Buy The Service dari Kementerian Perhubungan, yang mana semua rutenya harus melewati stasiun LRT. Jadi diharapkan LRT ini bisa berfungsi semaksimal mungkin.” tutur Agus.

Kegiatan ini diakhiri dengan penyerahan 14 judul buku Knowledge Sharing Program hasil penelitian Puslitbang Transportasi Antramoda dari tahun 2015 sampai 2020 oleh Balitbanghub kepada pihak Unsri.

Turut hadir dalam kegiatan ini Wakil Rektor Bidang Akademik Zainuddin, Wakil Rektor Bidang Umum, Kepegawaian dan Keuangan Taufiq, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Iwan Stia, Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Palembang Agus Supriyanto, serta Kepala Seksi Pemanfaatan Aset Sarana dan Prasarana LRT Sihombing. (omy)