Bandara Baru di China Telah Beroperasi, Muat 120 Juta Orang per Tahun

  • Oleh : Fahmi

Kamis, 01/Jul/2021 22:00 WIB
Foto:Istimewa Foto:Istimewa

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Bandara Internasional Chengdu Tianfu di China yang telah lama ditunggu-tunggu telah resmi beroperasi, menyambut para pelancong dengan pintu gerbang raksasa ke Negara Panda. 

Penerbangan perdananya, yang dioperasikan oleh Sichuan Airlines, lepas landas pada pukul 11.10 pagi pada hari Ahad (27/6/2021), menuju Beijing. 

Baca Juga:
Bali Minta Tambah Lagi Penerbangan dari China

Chengdu, ibu kota provinsi Sichuan, sekarang menjadi kota ketiga di negara itu yang memiliki dua bandara internasional, bergabung dengan Shanghai dan Beijing. 

Dibangun dengan biaya sekitar 70 miliar yuan (sekitar Rp143 triliun), fase pertama dari pusat penerbangan besar ini memiliki kapasitas untuk menangani hingga 60 juta penumpang per tahun. 

Baca Juga:
Dorong Kunjungan Wisatawan China, Lion Air Buka Penerbangan Shenzhen-Bali

Tiga landasan pacu dan dua terminal, dengan luas total 710 ribu meter persegi, telah beroperasi. 

Outlet media pemerintah, Xinhua, melaporkan bandara tersebut direncanakan memiliki terminal seluas 1,4 juta meter persegi, yang mampu menangani 120 juta penumpang setiap tahun. 

Baca Juga:
Bandara Pondok Cabe Mulai Operasikan Penerbangan Komersial, Cek Rute dan 4 Faktanya

Selain panda yang terkenal, Sichuan terkenal dengan masakan pedas dan pemandangannya yang indah, menjadikannya salah satu tujuan wisata paling populer di China bagi kalangan wisatawan domestik dan mancanegara. 

Namun, untuk saat ini, bandara hanya akan melayani penerbangan lokal, karena China masih menutup gerbang penerbangan internasional. 

"Bandara baru di Chengdu diperlukan untuk mengakomodasi pertumbuhan pesat yang berkelanjutan," kata analis penerbangan Brendan Sobie. 

"Pasar domestik China telah sepenuhnya pulih dari pandemi dan akan terus tumbuh pesat. Mengingat ukuran kota dan lokasi pusatnya di China, Chengdu berada di posisi yang sangat baik untuk diuntungkan." 

Menurut angka terbaru dari Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA), lalu lintas domestik China naik 6,8 persen pada April 2021, dibandingkan dengan April 2019. 

Bandara Internasional Baiyun di kota metropolitan selatan Guangzhou menggeser Hartsfield-Jackson Atlanta menjadi bandara tersibuk di dunia pada tahun 2020. 

Sebelum pandemi, Bandara Internasional Chengdu Shuangliu yang lama adalah yang terbesar keempat di negara itu, berdasarkan volume penumpang.


Pada tahun 2020, "itu sebenarnya yang terbesar kedua karena tidak terlalu terpengaruh oleh pandemi daripada bandara besar lainnya karena ketergantungannya yang tinggi pada pasar domestik," tambah Sobie. 

Ambisi China membangun bandara 

Bandara Internasional Chengdu Tianfu yang baru dirancang oleh konsorsium, yang terdiri dari China Southwest Architectural Design and Research Institute, China Airport Construction Group Corporation dan firma arsitektur Prancis ADP Ingenierie. 

Tahap pertama membutuhkan waktu lima tahun untuk diselesaikan dan menampilkan serangkaian teknologi mutakhir, termasuk perangkat lunak pengenalan wajah, kios check-in mandiri, sistem keamanan cerdas, gerbang boarding mandiri, dan staf robot dengan artificial intelligence (kecerdasan buatan). 

Jalur metro menghubungkan bandara dengan pusat kota. Mencapai kecepatan hingga 140 kilometer per jam, perjalanan kereta memakan waktu 37 hingga 44 menit.

Jalur metro yang menghubungkan fasilitas baru ke Bandara Internasional Chengdu Shuangliu akan selesai pada tahun 2023. 

Bandara Internasional Chengdu Tianfu hanyalah salah satu dari banyak bandara yang rencananya akan dibuka China di tahun-tahun mendatang. 

Negara ini bertujuan untuk memiliki 400 bandara yang digunakan pada tahun 2035, lompatan besar dari jumlah 241 saat ini, menurut Garis Besar Perencanaan Jaringan Transportasi yang diumumkan oleh pemerintah pada awal tahun 2021. 

Fasilitas paling terkenal yang dibuka di Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir adalah Bandara Internasional Daxing yang besar di Beijing, yang mulai beroperasi pada 2019. 

Dirancang oleh mendiang arsitek Zaha Hadid dan mitra Tiongkoknya, bandara ini memiliki terminal seukuran 97 lapangan sepak bola. 

Sebelum pembukaannya, kota ini sangat membutuhkan gerbang global kedua. 

Bandara Internasional Ibu Kota Beijing (PEK) adalah pusat penerbangan tersibuk kedua di dunia dan mencapai kapasitas penuh, sehingga hampir tidak mungkin bagi maskapai penerbangan untuk menambah penerbangan pada waktu yang diinginkan.(fh/sumber:CNNIndonesia)