14.175 Ton Oksigen dari Singapura Tiba di Bandara Adi Soemarmo

  • Oleh : Fahmi

Minggu, 18/Jul/2021 05:51 WIB
Ilustrasi tabung oksigen.(ist) Ilustrasi tabung oksigen.(ist)

BOYOLALI (BeritaTrans.com) - Tabung oksigen dari Singapura telah mendarat di Bandara Adi Soemarmo Boyolali dengan dibawa oleh pesawat carter kargo PT My Indo Airlines pada Sabtu (17/7/2021).

General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Adi Soemarmo Yani Ajat Hermawan di Boyolali, Sabtu (17/7) mengatakan pesawat dengan nomor penerbangan B-737-300/400F tersebut memuat barang kargo berupa oksigen seberat 14.175 ton untuk Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta.

Baca Juga:
Operasional Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup

"Total oksigen yang dimuat pesawat ini adalah seberat 14.175 ton atau 200 tabung oksigen," katanya.

Ia mengatakan hingga saat ini tabung oksigen tersebut masih berada di terminal logistik Bandara Adi Soemarmo.

Baca Juga:
Mantap, Meroket 15 Tangga, Bandara Soekarno-Hatta jadi Peringkat 28 Terbaik Dunia Tahun 2024

"Masih menunggu pengambilan dari Dinas Kesehatan Kota Surakarta," katanya.

Sementara itu, pada penerimaan barang kargo tersebut juga dihadiri dan diperiksa dari pihak Imigrasi, pihak Bea Cukai, dan Groundhandling. Pada kesempatan yang sama, Manajer Cabang Angkasa Pura Logistik Surakarta Anjar Pramono mengatakan saat ini tabung oksigen masih berada di terminal kargo untuk pengurusan kepabeanan.

Baca Juga:
Dampak Erupsi Gunung Ruang, Operasional Bandara Samratulangi Ditutup Sementara

Sebelumnya diberitakan, Kota Solo masih mengalami krisis oksigen untuk penanganan pasien Covid-19.

"Hampir tiap malam saya masih terus menerima laporan dari rumah sakit-rumah sakit, ada yang stoknya tinggal untuk dua jam dan sebagainya," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta Siti Wahyuningsih.

Terkait hal tersebut, pihaknya sudah berupaya melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak untuk memastikan kelancaran pengangkutan oksigen tersebut.

"Saya memang sudah berkoordinasi dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), Polres, Dinas Perhubungan untuk angkutannya. Kami tidak diam di rumah sakit dan menunggu diantar, tetapi kami ambil ke Kendal, ke Semarang," katanya.

Ia mengatakan gerak cepat tersebut dilakukan untuk memastikan keselamatan pasien. "Ini kan berpacu dengan nyawa," katanya.(fh/sumber:republika)