Kayan Hydro Energy, Konsisten Kembangkan Industri dan Energi Hijau untuk Indonesia Lebih Baik

  • Oleh : Naomy

Rabu, 04/Agu/2021 16:55 WIB
Suasana pembangunan PLTA Kaltara Suasana pembangunan PLTA Kaltara


JAKARTA (BeritaTrans.com) - Presiden Joko Widodo tengah fokus mengembangkan ekonomi hijau (green economy), termasuk di dalamnya kawasan industri hijau (green industrial park). 

PT Kayan Hydro Energy (KHE) telah mengembangkan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Kalimantan Utara sejak tahun 2011.

Baca Juga:
Konstruksi Bendungan PLTA Kayan Cascade Ditargetkan Dibangun Mulai Tahun 2024

KHE merupakan inisiator proyek PLTA yang terdiri atas lima Cascade di Sungai Kayan, Kecamatan Long Peso, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. 

Direktur Operasional KHE Khaeroni menjelaskan, pihaknya telah melakukan berbagai hal terkait elektrifikasi untuk kebutuhan industri maupun pelabuhan. 

Baca Juga:
Keberadaan PLTA Kayan jadi Legacy Jokowi untuk Energi Bersih

“Studi teknis, sosial, ekonomi, budaya, serta sosialisasi dan proses perizinan untuk pembangunan PLTA sudah selesai. KHE sudah mendapat peringkat 5A3 dari Dun & Bradstreet,” jelas Khaeroni di Jakarta, Rabu (4/8/2021).

Namun, terkait adanya investor dan perusahaan di luar KHE yang ingin membangun proyek serupa, dia mengaku tidak tahu menahu. 

“Soal kabar di luaran saya tidak tahu. Pastinya KHE sudah sejak 2011 atau sepuluh tahun lalu memulainya dan saat ini sudah mendapatkan semua izin, kecuali penetapan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH),’’ urainya.

Proses Pekerjaan
KHE telah melakukan pekerjaan pembuatan jalan dari jalan pemerintah daerah menuju PLTA Kayan Cascade sepanjang 11,2 kilometer. 

KHE juga telah melakukan pengiriman peralatan proyek dan pembangunan gudang penyimpanan bahan peledak untuk memudahkan pekerjaan. 

"Tahun ini KHE menyiapkan infrastruktur penunjang konstruksi pembangunan PLTA Kayan Cascade yang berpotensi menghasilkan daya listrik sebesar 9.000 megawatt," ungkap dia.

Nilai investasi KHE untuk PLTA ini mencapai 17,8 miliar dollar AS. Pada 31 Oktober 2018, KHE juga telah menandatangani kontrak engineering, procurement, and construction (EPC) dengan Sinohydro Corporation Limited, yang merupakan salah satu pengembang terbesar PLTA di dunia. 

“Target PLTA Kayan sesuai perencanaan awal, yaitu konstruksi selesai tahun 2024 dan tahap commercial operation date (COD) tahun 2025,” imbuh dia.

Khaeroni berharap, proyek pembangunan PLTA ini berjalan optimal sehingga nantinya sumber daya listrik yang besar ini dapat terintegrasi dengan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning-Mangkupadi.

“Kami sudah mendapatkan izin untuk kawasan industri. Tahun ini kami melakukan pembebasan lahan sekitar 1.500 hektar dan akan dilanjutkan hingga mencapai 5.000 hektar,” tutup Khaeroni. (omy)