Oleh : Fahmi
JAKARTA (BeritaTrans.com) - Lion Air Group menjelaskan mengenai pengoperasian armada Lion Air dan Batik Air yang terbang ke Australia untuk dikembalikan ke lessor.
Lion Air Group menjelaskan mengoperasikan pesawat tersebut melalui dua skema,finance lease yakni sewa beli dan operating lease, yaitu sewa pesawat udara.
Baca Juga:
OTP Penerbangan Keberangkatan Jemaah Haji dengan Lion Air Tembus 100%
"Lion Air Group terus melakukan evaluasi kinerja serta menjalankan perbaikan agar tetap tumbuh dan dapat bersaing," jelas Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro, pada keterangan resminya, Sabtu (7/8/2021).
Dalam kondisi dan situasi masa waspada pandemi Covid-19, di luar kemampuan yang belum pernah terjadi sebelumnya, Lion Air Group melakukan adaptasi yang berdampak ke bisnis, salah satunya restrukturisasi dengan pihak atau mitra Lion Air Group. Keputusan ini, digunakan untuk melakukan perbaikan yang tujuan akhirnya adalah memperbaiki serta memaksimalkan kinerja yang dijalankan perusahaan.
Baca Juga:
Liburan Sekolah, Beli Tiket Pesawat Lion Grup via BookCabin dapat Diskon Hingga 8%
"Lion Air Group sangat perlu melakukan evaluasi kinerja dan melakukan perbaikan agar tetap tumbuh dan dapat bersaing," sebut Danang.
Dari 299 pesawat udara yang dioperasikan baik skema finance lease maupun operating lease, terdapat enam armada yang dikirim ke Alice Spring, Australia, lokasi yang disepakati bersama lessor.
Baca Juga:
1.134 Calon Jemaah Haji Ternate Terbang dengan Lion Air ke Embarkasi Makassar
Dikatakan selama pengoperasian, Lion Air Group sangat menghormati perjanjian yang telah disepakati dalam kontrak, dengan menjalankan seluruh kewajiban pembayaran dan pemeliharaan pesawat udara (maintenance).
"Lion Air Group optimis, pasar penerbangan di Indonesia (pasar domestik) masih ada dan akan terus tumbuh mendatang," kata Danang.(fahmi)