Isak Tangis Kerabat Korban Napi Lapas Tangerang: Rencana Bebas 2022 Tinggal Mimpi

  • Oleh : Dirham

Kamis, 09/Sep/2021 09:26 WIB
Keluarga berduka usai kebakaran di Blok C 2 Lapas Tangerang Rabu (8/9) dinihari.  Keluarga berduka usai kebakaran di Blok C 2 Lapas Tangerang Rabu (8/9) dinihari. 

TANGERANG (BeritaTrans.com) - Kecemasan, sesal, hingga lega mewarnai kedatangan keluarga narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Tangerang, Banten. 

Ada yang berharap pemulangan jenazah tak dipersulit, ada yang lega usai mendengar kerabatnya bukan korban dalam kebakaran.

Mereka terlihat berjalan terburu-buru menuju ke Posko Ante Mortem di lapas yang salah satu bloknya terbakar pada Rabu (8/9) dinihari. 

Ada pula yang mendatangi RSUD Tangerang dan Posko Ante Mortem di RS Bhayangkara Tk. I R. Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Tangis Lilis pecah setelah mendapatkan kepastian dari Posko Ante Mortem bahwa kakaknya, Mashuri, menjadi salah satu dari 41 korban tewas dalam kebakaran di Lapas Kelas I Tangerang.

Dia berkata, Mashuri merupakan tahanan kasus narkotika dan obat terlarang (narkoba) yang telah menjalani pidana penjara di Lapas Kelas I Tangerang selama kurang lebih tujuh tahun.

"[Saya] adik kandung dari korban. Sudah dapat dari dalam [Posko Ante Mortem], katanya kakak saya menjadi salah satu korban," ucap Lilis, saat ditemui di Lapas Kelas I Tangerang, Rabu (8/9).

Ia mengaku mendengar informasi tentang peristiwa kebakaran di Lapas Kelas I Tangerang dari salah satu tetangganya.

Mendengar informasi tersebut, Lilis bersama suaminya langsung bergegas menuju Lapas Kelas I Tangerang untuk mencari informasi lebih lanjut dan kepastian tentang kondisi Mashuri.

"Sekarang [jenazah] lagi di RSUD [Tangerang]," ujarnya.

Keluarga korban lain, Iman, mengaku sangat terkejut ketika pertama kali mendengar kebakaran dari anaknya yang juga menghuni lapas tersebut. Padahal, napi yang jadi korban, Muhammad Yusuf, yang divonis penjara 13 tahun, rencananya bebas pada 2022.

"Saya dapat kabar pas Salat Subuh, dapat kabar dari anak saya yang di LP sana juga kalau tempatnya kebakaran. Terus dia nangis bilang kayaknya tempat Uwa terbakar," ujar Iman, di RS Polri.

Keluarga M. Yusuf lainnya, Karlina, berharap proses pemulangan jenazah ke Bogor, Jawa Barat, tidak dipersulit.

"Harapannya agar jenazah adik saya tidak dipersulit dalam pengambilannya supaya bisa langsung dibawa pulang ke Bogor," tutur Karlina, ditemui di Lapas Tangerang.

Dirinya mengetahui sang adik masuk dalam 41 orang yang meninggal dalam insiden kebakaran itu berdasarkan kiriman video soal insiden di Blok C2 dan informasi dari pihak Lapas.

"Awalnya dapat informasi itu tadi subuh, ada yang kirim video, terus ada yang telepon dari lapas. Saya langsung ke sini (RSUD Tangerang)," ujarnya.

"Kebetulan saya tahu bahwa adik saya M Yusuf berada di Blok C2 itu," lanjut dia.

Keluarga korban kebakaran, Angeline, yang sudah menyerahkan sejumlah barang pribadi milik korban, Petra, ke Posko Ante Mortem RS Polri, menyebut napi tersebut mestinya bebas tahun depan.

"Dia mau keluar penjara bulan Februari 2022 dapat potongan remisi," kata Angeline.

Nuryati, kerabat salah satu napi, mengatakan pikirannya tidak keruan usai menonton berita soal kebakaran di lapas yang dihuni oleh puteranya, Ujang.

Ia mengaku sempat menangis dan menjerit meminta pertolongan warga di sekitar tempat tinggalnya untuk mengantarkannya ke Lapas Kelas I Tangerang.

"Rasanya mau pingsan," ucap Nuryati, Rabu (8/9) dikutip dari Antara.

Namun, ia kini sudah lega setelah mendapatkan informasi bahwa putranya selamat dari insiden kebakaran di Lapas Kelas I Tangerang.

Menurut dia, putranya hanya mengalami luka di bagian kaki akibat tertimpa reruntuhan bangunan dan sudah mendapatkan perawatan medis, serta dipindahkan ke blok lain.

"Alhamdulillah anak saya selamat," katanya.

Insiden kebakaran di Lapas Tangerang itu menewaskan 41 orang, yang mayoritas merupakan napi kasus narkoba. Diduga, kebakaran akibat korsleting listrik dengan titik api berasal dari plafon.

Selain di Lapas Tangerang, Polisi juga membuka posko ante mortem RS Polri Kramat Jati di untuk mengumpulkan data korban kebakaran di Lapas Kelas I Tangerang dari pihak keluarga.

Sementara RSUD Tangerang menjadi tempat perawatan para napi yang selamat. (ds/sumber Antaranews.com/CNNIndonesia.com)