Pesawat Tersangkut di Pohon Pegunungan: Terdengar Ledakan Saat Rimbun Air Jatuh di Intan Jaya Papua, Nasib 3 Awak Belum Jelas

  • Oleh : Dirham

Rabu, 15/Sep/2021 14:17 WIB
Pesawat Rimbun Air PK-OTW gagal mendarat di Bandara Bilorai, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua.  Pesawat Rimbun Air PK-OTW gagal mendarat di Bandara Bilorai, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua. 

INTAN JAYA (BeritaTrans.com) - Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Arm Reza Nur Patria mengatakan, sempat terdengar ledakan setelah Pesawat Rimbun Air PK-OTW gagal mendarat di Bandara Bilorai, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua.

Pesawat itu sempat dinyatakan hilang kontak hingga akhirnya ditemukan jatuh di tengah hutan dan gunung yang berjarak 3,5 kilometer dari Bandara Bilorai, Sugapa. Puing nyangsang di pohon.

Baca Juga:
Pulang Sabtu, Janji Terakhir Iswahyudi ke Istri Sebelum Tragedi Rimbun Air Jatuh

"Pesawat tersebut sebelumnya berputar di batas Bandara Bilorai dan batal mendarat," kata Reza dalam keterangannya, Rabu (15/9).

Dia mengatakan pesawat yang membawa bahan bangunan dan sembako itu gagal mendarat lantaran cuaca buruk.

Baca Juga:
3 Jenazah Awak Siap Dievakuasi, Kapolres: Pesawat Rimbun Air Jatuh Murni Kecelakaan Bukan Ditembak KKB Papua

"Kemudian terdengar suara yang diperkirakan ledakan," ucap Reza.

Reza menuturkan saat ini tim gabungan sedang berupaya melakukan proses evakuasi di lokasi jatuhnya pesawat.

"Sedang direncanakan evakuasi oleh Basarnas dibantu aparat TNI-Polri di tempat lokasi jatuhnya pesawat tersebut, nasib 3 awak belum jelas," ujarnya.

Sebelumnya, pesawat Rimbun Air PK-OTW berangkat dari Kabupaten Nabire menuju Kabupaten Intan Jaya sekitar pukul 06.40 WIT.

Kemudian, pada pukul 07.37 WIT Airnav Sugapa melakukan komunikasi terakhir dengan pilot sebelum hilang kontak.

Pesawat tercatat membawa tiga awak dan tidak membawa penumpang. Selain itu, pesawat juga membawa barang kargo berupa bahan bangunan dan sembako.

Berdasarkan pengamatan udara di sekitar lokasi, badan pesawat kargo tersebut terlihat hancur dan hanya beberapa bagian yang utuh.

"Yang utuh tinggal bagian tengah sampai ekor, bagian kokpit hancur tidak terlihat," kata Wadanyonif Mekanis 521/DY, Mayor Inf Edi Dipramono. (ds/sumber CNNIndonesia.com)