Oleh : Fahmi
BEKASI (BeritaTrans.com) - Terjadi antrean masuk Stasiun Bekasi pada Senin (20/9/2021) pagi. KAI Commuter mewajibkan penumpang masuk memiliki sertifikat vaksin.
Penumpang KRL Commuterline dari Stasiun Bekasi diharuskan memiliki sertifikat vaksin minimal dosis pertama atau masuk stasiun menggunakan scan kode QR Aplkiasi PeduliLindungi.
Baca Juga:
KAI: Stasiun Tanah Abang Disiapkan Layani 300 Ribu Penumpang per Hari
Pemeriksaan dilakukan petugas kepada calon penumpang di halaman atau jalur antrean paling ujung di dekat gerbang utara stasiun. Penumpang masuk yang akan melakukan pemindaian kode QR Peduli Lindungi tampak ramai dan langsung terjadi melebur.
Pantauan BeritaTrans.com dan Aksi.id pada setelah dilakukan pemeriksaan petugas, penumpang kembali mengantre untuk dapat masuk ke pintu tap tiket.
Baca Juga:
Stasiun Bekasi sebagai Stasiun Integrasi dan Alternatif Menuju Berbagai Kota Tujuan di Jakarta
Petugas melakukan beberapa kali penyekatan dengan tali atau rantai. Saat KRL belum tiba dan barisan ramai, tampak penyekatan terjadi hingga lima kali.
Ramainya antrean petugas juga mengingatkan agar penumpang untuk menjaga jarak. "Berdiri jaga jarak sesuai marka yang ada," kata petugas.
Baca Juga:
Penumpang KRL Jabodetabek Tembus 179 Juta Orang hingga Mei 2025
Pada penyekatan pemeriksaan, tampak beberapa orang tanpa melakukan pemindaian dapat masuk dengan menyertakan surat atau sertifikat vaksin yang dicetak atau dalam bentuk foto digital yang sebelumnya tersimpan di handphone mereka.
Penumpang tanpa sertifikat juga tampak masuk dengan membawa surat pernyataan dari rumah sakit bahwa belum bisa menerima dosis vaksin. KAI Commuter saat ini masih memperbolehkan pengguna KRL untuk menunjukan dokumen lain yang mendukung bahwa orang tersebut belum dilakukan vaksin atau tidak boleh vaksin karena memiliki penyakit penyerta atau comorbit.
Penumpang tanpa aplikasi, pengguna meminta dicocokan kembali dengan kartu identitas yang sesuai.
Beberapa penumpang juga mengeluhkan bahwa aplikasi di handphone mereka sempat terjadi gangguan sinyal atau handphonenya eror. Dengan menunggu lama, beberapa penumpang tersebut harus rela lagi berlama untuk masuk ke barisan antrean.
Saat penyekatan pemeriksaan petugas juga melihat beberapa orang tanpa masker ganda. Mereka diminta untuk menggunakan dobel masker dan petugas juga memeberikan masker baru untuk mereka gunakan." Maskernya double ya buk," kata petugas kepada penumpang KRL yang masuk saat melakukan pemindaian QR Peduli Lindungi.
Antrean diberlakukan di utara stasiun maupun di selatan stasiun. Disebelah jalan Ir H Juanda antrean terjadi di dalam stasiun saat sudah melakukan tap tiket. Sedangkan di jalan Perjuangan penumpang mengantre di halaman stasiun saat sebelum melakukan tap tiket.
Antrean diberlakukan di Stasiun tersebut untuk membatasi jumlah pengguna pada rangkaian. Saat ini KAI Commuter masih membatasi jumlah pengguna yaitu sebanyak 52 orang perrangkaian. (fahmi)