Kapal-Kapal Sekutu Karam di Turki: Jadi Bukti Tangguhnya Pasukan Kesultanan Ottoman

  • Oleh : Fahmi

Minggu, 03/Okt/2021 15:22 WIB
Sebuah kapal perang yang karam saat Pertempuran Gallipoli dalam Perang Dunia I di pesisir Canakkale, Turki. (Foto: Direktorat Situs Sejarah Gallipoli via Reuters) Sebuah kapal perang yang karam saat Pertempuran Gallipoli dalam Perang Dunia I di pesisir Canakkale, Turki. (Foto: Direktorat Situs Sejarah Gallipoli via Reuters)

BERITATRANS.COM - Empat belas kapal yang karam di Selat Dardanelles menjadi sebuah atraksi baru di Turki. Museum itu memperlihatkan sekilas pertempuran sengit antara Ottoman dan pasukan-pasukan yang bersekutu dalam Perang Dunia I. 

Fotografer Turki Savas Karakas adalah salah seorang pengunjung yang pertama naik kapal dan menyelam ke dasar laut ketika taman itu dibuka pada Sabtu (2/10/2021). Di sana, katanya, dia seolah terhubung lagi dengan kakeknya yang berperang di Gallipoli pada 1915. 

Baca Juga:
Berkenalan dengan Kuliner Tradisional Emirat yang Unik

"Tangan kakek saya rusak dan terbakar dalam perang itu, dan saya selalu takut melihatnya," kata Karakas, warga Istanbul yang namanya berarti perang. 

"Tapi ketika saya datang ke Gallipoli dan menyelam, reruntuhan kapal yang karat mengingatkan saya akan tangan kakek saya dan saya memegang tangannya di bawah laut." 

Taman Bawah Laut Bersejarah Gallipoli dibuka 106 tahun setelah Ottoman dan pasukan Jerman yang bersekutu mencegah invasi pasukan Inggris, Prancis, Australia dan Selandia Baru. 

Perlawanan Ottoman menjadi kebanggaan dalam era Turki modern. Ketika itu, Ottoman menggagalkan rencana Sekutu untuk mengontrol selat-selat yang menghubungkan Aegea ke Laut Hitam, di mana armada Angkatan Laut Rusia sekutu empat negara tersebut ditempatkan. 

Kekalahan Inggris termasuk kapal tempur HMS Majestic sepanjang 120 meter. Bangkai kapal itu kini menjadi titik penghentian pertama bagi para penyelam pada kedalaman 24 meter di lepas pantai Seddulbahir. 

Majestic dan kapal-kapal lain masih utuh di dasar laut. (fh/sumber:VOA)