Perempuan Ini Bongkar Gaji Chef di Kapal Pesiar, Ternyata Bisa Sampai Puluhan Juta!

  • Oleh : Redaksi

Rabu, 13/Okt/2021 05:03 WIB
Foto:istimewa Foto:istimewa

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Pekerjaan dengan gaji tinggi selalu berhasil menarik perhatian ya, Bunda. Nah, salah satu yang tak bisa dihiraukan adalah para staf yang bertugas di kapal persiar.

Sebut saja salah satunya sebagai chef, seperti yang dialami oleh seorang wanita yang disapa Yunichan berikut. Dalam satu kesempatan, ia membagikan soal gaji selama dirinya bekerja sebagai chef nih. 

Baca Juga:
Executive General Manager Pelindo Regional 2 Tanjung Priok Sambut Arus Balik Mudik di Pelabuhan Tanjung Priok

Katanya, chef yang bekerja di kapal pesiar ini banyak jabatannya. Mulai sebagai beginning atau pemula hingga menjadi executive chef, itu ada 7 tahapan.

"Iya banyak banget, step by step-nya," ujar Yunichan, dikutip dari channel YouTube Adrianto Anwar pada Senin (11/10/2021).

Baca Juga:
Kemenhub Berangkatkan Ribuan Peserta Mudik Gratis Sepeda Motor dengan Kapal Laut Voyage Kedua Jakarta- Semarang

Yunichan juga ungkap bahwa untuk mencapai top position atau posisi paling atas, itu membutuhkan waktu yang amat lama. Meski begitu, gaji yang diperoleh untuk itu cukup menggiurkan pula.

"Butuh waktu yang lama untuk sampai ke top position sebagai executive chef," tuturnya.

Baca Juga:
Rute Kapal Baru Buleleng-Raas Dibuka untuk Antisipasi Lonjakan Pemudik dari Bali saat Lebaran

Yunichan sendiri menceritakan bahwa dirinya mulai bekerja di kapal pesiar usai memiliki pengalaman selama setahun di sebuah hotel dahulunya. Apabila tak miliki pengalaman, maka calon chef yang melamar harus memulai dari jabatan paling bawah terlebih dahulu.

"Kalau di-hire itu harus dari paling bawah kalau belum punya pengalaman. Saya waktu itu sudah punya pengalaman di hotel satu tahun," ungkapnya.

Untuk gaji sendiri, Yunichan ungkap bahwa itu tergantung dari perusahaan tiap kapal. Namun di kapal tempat ia berkarier, basic salary bagi chef dengan jabatan paling bawah bisa mencapai USD$400 (Rp5,7 juta). "USD$400 belumtermasuk sama insentif," katanya.

Gaji tersebut amat dasar ya, Bunda. Selain itu, chef juga bisa mendapat tambahan dari service charged seperti upah kerja over time atau bonus-bonus dari jumlah tamu kapal.

"Makin banyak tamu, (makin banyak kerjaan) makin banyak tambahannya," bebernya.

Yunichan sendiri ungkap bahwa dirinya bisa mendapatkan penghasilan hampir dua kali lipat lho, Bunda. "Paling banyak USD$800-1000 (Rp11-Rp14 juta)," akunya.

Lebih lanjut, Yunichan ungkap bahwa angka yang diperoleh ini bisa berubah, lho. Ini tergantung pada kurs mata uang dan lokasi kerja yang berubah-ubah.

"Itu tergantung kursnya juga. Itu Asia, kalau Eropa bisa USD$3000 (Rp42 juta)," katanya.

Untuk jabatan tertinggi, yakni executive chef, gaji yang diperoleh tentunya berkali-kali lipat lebih besar, Bunda. Katanya, ini bisa mencapat USD$5000-6000 ribu (Rp70-Rp85 juta).

"Bisa USD$5000-6000 untuk executive chef," ujarnya.

Yunichan juga membagikan tips nih, Bunda. Katanya, seseorang yang berpengalaman juga bisa langsung ke jabatan yang langsung tinggi. Akan tetapi, itu tergantung bagaimana interview yang dilakukan, Bunda.

"Tergantung cara kamu menjelaskan kualifikasi sebagaimana, cukup memenuhi syarat-syaratnya, enggak? Kalau cukup ya why not, tapi kalau enggak ya mohon maaf. Soalnya masalah tanggungjawabnya juga sih, takutnya nanti sampai di sana malah kaget gitu, ya operasionalnya jadi berantakan," sambungnya.

Pasangan beda negara selalu punya cerita menarik. Salah satunya dari Mita, wanita asal Banyuwangi yang kini hidup bahagia bersama suami bulenya di Swedia.

Mita menikah dengan bule Swedia bernama Eddie pada 17 April 2017 lalu. Setelah empat tahun menetap di Swedia, Mita sempat menghabiskan waktu sebagai Bunda rumah tangga, bahkan sering bolak-balik ke Indonesia apabila sedang jenuh.

Namun lama-kelamaan, Mita mulai menetap secara mantap di Swedia. Ia mengurus berbagai surat dan dokumen pribadi seperti KTP. Mita akhirnya mencoba bekerja demi menambah pendapatan di Swedia.

"Padahal aku sudah bisa sekolah dan kerja karena sudah dapat visa. Tetapi hatinya belum pas gitu. Tepatnya di 2019, aku mulai mengurus KTP dan sekolah, lalu 2020 aku mulai kerja," ungkap Mita di kanal YouTube Family indonesia, Sweden.

Pekerjaan yang dilakukan Mita bukanlah pekerjaan kantoran, Bunda. Ia hanya bekerja sebagai petugas kebersihan di sebuah toilet. Mita bekerja setiap hari Selasa dan Kamis selama 4 jam setiap harinya.

"Pertama kali kerja itu aku jadi cleaning service, tukang gosok WC guys di tempat kerjanya suamiku," ucapnya.

Dalam seminggu, Mita bekerja dengan total waktu 8 jam. Meski hanya bekerja sebagai cleaning service, Mita berhasil mengumpulkan uang dengan gaji yang cukup mahal.

Setiap bulan, Mita mendapatkan penghasilan 6 ribu krona Swedia per bulan atau sekitar Rp10 juta. Namun ia hanya sempat bekerja selama dua bulan sebagai cleaning service karena hamil.

"Itu kalau tidak salah cuma dua bulan karena Maretnya aku hamil. Tetapi Tuhan berkehendak lain karena aku keguguran," cerita Mita.

Usai mengalami keguguran, Mita disarankan untuk beristirahat di rumah. Namun ia tak patah semangat, Bunda. Mita langsung kembali bekerja ketika mendapat panggilan kerja berikutnya.

Kali ini Mita ditawari untuk bekerja di pabrik tempat suaminya menjabat sebagai team leader. Mita pun memulai pekerjaan sebagai buruh pabrik. Namun kali ini, ia mendapatkan gaji yang lebih fantastis.

"Ini kerjanya tuh bukan kerja kayak kantoran, aku memang buruh pabrik. Itu gajinya 28 ribu krona tiap bulan. Bayangkan itu kayak sekitar Rp46 juta," ujarnya.(amt/sumber:haibunda.con) 

Tags :