Seminggu Diuji Coba, 10.997 Warga Bogor Antusias Naik Biskita Trans Pakuan

  • Oleh : Naomy

Selasa, 09/Nov/2021 09:51 WIB
Penumpang Biskita Trans Pakuan Penumpang Biskita Trans Pakuan


JAKARTA (BeritaTrans.com) -  Kehadiran layanan angkutan umum massal Biskita Trans Pakuan disambut baik warga kota Bogor. 

Sejak diluncurkan Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Polana B Pramesti bersama Walikota Bogor Bima Arya, 2 November 2021, hingga Ahad (7/11/2021), tercatat 10.977 penumpang telah memanfaatkan layanan tersebut.

Baca Juga:
BPTJ Gelar Rapat Persiapan Operasi Angleb 2024 di Wilayah Jabodetabek

Menurut Direktur Angkutan BPTJ Tatan Rustandi, meski hingga kini layanan Biskita Trans Pakuan baru beroperasi di satu rute yaitu Koridor Stasiun Bogor – Ciparigi, terdapat kecenderungan jumlah penumpang semakin meningkat. 

"Jika pada hari pertama peluncuran penumpang baru tercatat 733 orang, maka rata-rata penumpang per hari saat ini sudah mencapai 1.830 orang dengan jumlah penumpang terbanyak 2.400 orang pada Sabtu (6/11/2021)," urainya. 

Baca Juga:
Bersama BPTJ, Komisi V DPR Tinjau Kesiapan Angleb di Terminal Baranangsiang & Poris Plawad

Di Koridor Stasiun Bogor -Ciparigi yang dilayani 10 unit bus ini load factor sdh mencapai 66 % hanya dalam waktu satu pekan.

Antusiasme warga Kota Bogor ini menurutnya, dapat menjadi semangat bagi operator dan semua pihak yang terlibat untuk meningkatkan pelayanan.  

Baca Juga:
Hari Kedua Ramp Check Jelang Angleb, Dishub Kota Bekasi Temukan 4 Bus Tak Laik Jalan di Terminal

"Hasil evaluasi menunjukkan memang masih banyak yang harus diperbaiki setelah satu pekan uji coba berlangsung baik meliputi sarana, prasarana maupun operasional. Memang tidak mungkin sebuah layanan publik yang baru operasional, langsung berfungsi maksimal tanpa kekurangan, dan itulah perlunya uji coba sehingga dapat dilakukan evaluasi dan perbaikan,” beber Tatan. 

Beberapa kekurangan yang ditemui pada aspek sarana misalnya belum ada tanda informasi larangan makan/minum di dalam bus, belum terdapat hand sanitizer ataupun adanya unit armada yang AC nya kurang dingin. 

Sementara itu menyangkut prasarana dan hambatan operasional misalnya kondisi halte belum steril, masih kurangnya rambu stop serta dukungan pengaturan lalu lintas sepanjang koridor.

Dari kegiatan evaluasi yang dilaksanakan Senin (8/11/2021) kata dia, semua pihak telah mengetahui dan menyepakai hal-hal yang harus diperbaiki. 

Seperti misalnya Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) Kota Bogor sebagai operator menyanggupi memperbaiki aspek layanan sarana, sementara Dishub Kota Bogor juga terus akan meningkatkan dukungan terkait aspek prasarana dan pengamanan lalu lintas koridor. 

Tatan juga menambahkan bahwa komunikasi dan koordinasi semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan layanan Biskita Trans Pakuan sejauh ini berjalan cukup baik . 

"Kami berharap Kota Bogor dapat merealisasikan program subsidi Pemerintah Pusat untuk pengembangan angkutan perkotaan dengan skema Buy The Service ini dengan baik pula,” kata Tatan. 

Diharapkam sampai dengan sebulan ke depan pihak operator mampu memenuhi realisasi keseluruhan layanan sebanyak empat koridor. 

Adapun koridor yang belum operasional adalah Terminal Bubulak – Cidangian, Terminal Bubulak – Ciawi, dan Terminal Parung Banteng – Air Mancur Bogor.

Bagian Dari Program Pemerintah Pusat
Layanan angkutan umum massal dengan konsep Bus Rapid Transit (BRT) di Kota Bogor yang dinamakan BISKITA Trans Pakuan merupakan bagian dari program subsidi Pemerintah Pusat dalam hal ini BPTJ Kementerian Perhubungan. 

Program subsidi yang diberikan adalah dalam bentuk skema Buy The Service (BTS) sebagai bagian dari pengembangan transportasi massal di wilayah Bodetabek (Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi) dengan Kota Bogor sebagai Pilot Project. 

"Dalam skema BTS ini Pemerintah Pusat memberikan subsidi dengan membayar semua biaya operasional yang dilakukan operator yang memberikan layanan," ungkap dia. 

Perusahaan yang menjadi operator terpilih melalui kegiatan lelang dan memiliki kewajiban memenuhi semua standar pelayanan minimal yang ditetapkan agar dapat menerima subsidi.

Biskita merupakan akronim dari Bus Inovatif, Solusi Transportasi Perkotaan Terintegrasi dan Andal. Nama ini dipilih karena cukup mudah diingat dan diharapkan dapat mendorong rasa ikut memiliki dikalangan masyarakat. 

Akronim Biskita yang kemudian dilengkapi dengan kalimat “Integrated By BPTJ” serta tagline #PilihanCerdasBermobilitas merupakan sebutan yang mewakili keseluruhan konsep layanan BRT yang dikembangkan di Jabodetabek. (omy)