Serang Pramugari di Pesawat United Airlines Seorang Perempuan Diseret ke Pengadilan dan Terancam Bui 20 Tahun

  • Oleh : Redaksi

Jum'at, 19/Nov/2021 00:01 WIB
Foto ilustrasi penumpang menyerang pramugari. Foto ilustrasi penumpang menyerang pramugari.

TEXAS (BeritaTrans.com) - Pihak berwenang AS telah membawa seorang wanita Texas ke pengadilan karena diduga menyerang seorang pramugari atas perselisihan terkait masker, tuduhan yang dapat mengakibatkan hingga 20 tahun penjara.

Baca Juga:
Pesawat Boeing United Airlines Menukik 28 Ribu Kaki Sekitar 10 Menit, Penumpang Panik

Pada hari Jumat pengadilan federal Houston mendengar bahwa Debby Dutton, 50, sedang melakukan perjalanan dengan penerbangan United Airlines dari Alaska ke San Francisco pada 29 Juni ketika awak kabin melihat bahwa suaminya yang sedang tidur tidak mengenakan masker.

Menurut staf maskapai, seorang pramugari menepuk pundaknya dan memintanya untuk mengenakan kembali maskernya sebelum mendarat ketika Dutton mengambil pengecualian atas instruksi tersebut.

Baca Juga:
Angkasa Training Center Lion Air Group untuk Pendidikan Gratis Pramugari dan Pramugara

Dia dituduh menjadi kasar secara verbal dengan anggota kru, berteriak, "Kamu tidak boleh menyentuh suamiku, mengapa kamu membangunkannya!" dan mendorong mereka beberapa kali.

Pengadilan mendengar bahwa interaksi fisik yang "menyakitkan dan kuat" telah membuat anggota kru terluka, yang kemudian mereka mencari perhatian medis.

Baca Juga:
Wapres Ma`ruf Amin: Kalau Ada Larangan Pramugari Berjilbab, Agak Aneh

"Penumpang meminta istrinya Dutton untuk kembali ke tempat duduknya, yang akhirnya dilakukan Dutton. Pramugari segera melaporkan kejadian itu kepada kapten," lapor pengadilan negara bagian.

AS mewajibkan masker,, yang berlaku untuk semua maskapai penerbangan dan bandara di seluruh negeri.

Dutton telah didakwa dengan satu tuduhan campur tangan dengan penyerangan, ancaman, atau intimidasi dengan awak pesawat atau pramugari.
Hukuman maksimum untuk dakwaan ini adalah 20 tahun penjara dan denda.

Pekan lalu, asosiasi maskapai IATA melaporkan bahwa insiden kemarahan masker dan ketidakpatuhan pada penerbangan meningkat dua kali lipat pada 2020, dan tren itu berlanjut hingga 2021.

Badan perjalanan itu mengatakan bahwa salah satu maskapai anggotanya telah melaporkan 1.000 insiden ketidakpatuhan dalam satu minggu.

Selain itu, Asosiasi Maskapai Federal AS (FAA) melaporkan 4.600 insiden antara Januari dan awal Oktober 2021 - 72 persen di antaranya terkait dengan ketidakpatuhan terhadap mandat federal negara itu untuk mengenakan masker di semua pesawat dan di bandara.

Sumber: independent.co.uk.