Gegara Hal Ini Awak Bus Tiga Perempat di Indramayu Sering Diomeli Penumpang Emak-Emak

  • Oleh : Taryani

Selasa, 07/Des/2021 09:31 WIB
Bus tiga perempat melaju dari terminal Harjamukti, Kota Cirebon via jalan Pantura. (Taryani) Bus tiga perempat melaju dari terminal Harjamukti, Kota Cirebon via jalan Pantura. (Taryani)

INDRAMAYU (BeritaTrans.com) – Perjuangan kru bus tiga perempat  mempertahankan eksitensi melayani penumpang Cirebon-Pamanukan  via jalan Pantura dirasakan  mereka semakin tidak ringan. Terlebih  di tengah sepinya situasi  penumpang  akhir-akhir ini.

Kru bus tiga perempat saat mengoperasikan armadanya selain harus lebih ulet juga harus lebih bersabar. Sebab seringkali  diomeli penumpang emak-emak karena tak bisa mengantarkan sampai tujuan.  

Bus tiga perempat dari terminal Harjamukti Kota Cirebon terlihat hanya membawa beberapa penumpang. Tapi armada tetap bergerak.

Walaupun  akhir perjalanan tidak sampai ke Pamanukan. Tapi hanya sampai Celeng, Lohbener, Indramayu.

“Perjalanan tidak full trayek bikin penumpang  emak-emak ngomel,” kata salah seorang sopir bus tiga perempat  dijumpai  BeritaTrans.com  di Palimanan, Kabupaten Cicbon, Senin (6/12/2021)

Konsekwensi  penumpang  sepi juga berimbas pada majikan. 

Pemilik kendaraan tak sampai menerima setoran full.  “Untungnya majikan memahami keadaan sepinya penumpang ini,” katanya.

Diakui bus tiga perempat  ini sekitar tahun 90-an sempat berjaya. Banyak penumpang rela berdesak-desakan di bus.

Penumpangnya kebanyakan pelajar, pedagang, karyawan pemerintah dan swasta serta petani.  

Mereka juga sempat membentuk wadah organisasi Koperasi Angkutan Indramayu atau Kopayu.

Individu pemilik  bus tiga perempat dengan suka rela menjadi anggota Kopayu. Armada mereka pun dinamai Kopayu.

 

Tempat duduk bus tiga perempat dari Kota Cirebon hanya diisi beberapa penumpang. (Taryani)

 

Sekarang kondisinya telah berubah.  Seiring makin menjamurnya kepemilikan sepeda motor,  warga  bepergian naik bus tiga perempat ini makin berkurang.

Pada sisi lain,  banyak bus tiga perempat yang kondisinya sudah tua. Kurang perawatan sehingga tak mampu diajak  mencari uang lagi.

Bahkan ironisnya sebagian besar bus tiga perempat  eks Kopayu itu sudah menjadi besi tua. Peremajaan atau penggantian armada baru nyaris tidak pernah ada.

Trayek Kopayu awalnya melintasi  4 daerah yang dinilai cukup banyak penumpangnya .

Berangkat dari terminal Harjamukti Kota Cirebon-Palimanan-Arjawinangun (Kabupaten Cirebon)-Kertasemaya-Jatibarang-Lohbener-Larangan-Jangga-Karangsinom-Patrol (Kabupaten Indramayu)-Pusakanagara-Pamanukan (Kabupaten Subang).

Kini kepengurusan Kopayu vakum. Semakin jarang terlihat  bus Kopayu berseliweran di jalan Pantura.

Yang masih ada dan mencoba bertahan sekarang  adalah bus  tiga perempat  pascaKopayu.

Diakui sejumlah sopir bus tiga perempat, lantaran kondisi penumpang  sepi,   sebagian besar sopir  tidak mampu  mengoperasikan full trayek  Cirebon-Pamanukan.

“Bus hanya sampai Celeng, Lohbener,” ujarnya.

Untuk penumpang  yang memiliki tujuan yang lebih jauh seperti Patrol atau Pamanukan, ujarnya  terpaksa dipindah ke  Elf  yang beroperasi pada trayek Indramayu-Patrol.

Proses perpindahan penumpang  ini diakui seringkali bermasalah. Kenek atau sopir seringkali diomeli penumpang emak-emak karena mereka tidak bisa diantar sampai tujuan.  

“Kita harus lebih bersabar. Sudah capek kerja tapi masih juga diomeli penumpang emak-emak,” ujarnya.   (Taryani)