Oleh : Taryani
INDRAMAYU (BeritaTrans.com) – Perjuangan kru bus tiga perempat mempertahankan eksitensi melayani penumpang Cirebon-Pamanukan via jalan Pantura dirasakan mereka semakin tidak ringan. Terlebih di tengah sepinya situasi penumpang akhir-akhir ini.
Kru bus tiga perempat saat mengoperasikan armadanya selain harus lebih ulet juga harus lebih bersabar. Sebab seringkali diomeli penumpang emak-emak karena tak bisa mengantarkan sampai tujuan.
Bus tiga perempat dari terminal Harjamukti Kota Cirebon terlihat hanya membawa beberapa penumpang. Tapi armada tetap bergerak.
Walaupun akhir perjalanan tidak sampai ke Pamanukan. Tapi hanya sampai Celeng, Lohbener, Indramayu.
“Perjalanan tidak full trayek bikin penumpang emak-emak ngomel,” kata salah seorang sopir bus tiga perempat dijumpai BeritaTrans.com di Palimanan, Kabupaten Cicbon, Senin (6/12/2021)
Konsekwensi penumpang sepi juga berimbas pada majikan.
Pemilik kendaraan tak sampai menerima setoran full. “Untungnya majikan memahami keadaan sepinya penumpang ini,” katanya.
Diakui bus tiga perempat ini sekitar tahun 90-an sempat berjaya. Banyak penumpang rela berdesak-desakan di bus.
Penumpangnya kebanyakan pelajar, pedagang, karyawan pemerintah dan swasta serta petani.
Mereka juga sempat membentuk wadah organisasi Koperasi Angkutan Indramayu atau Kopayu.
Individu pemilik bus tiga perempat dengan suka rela menjadi anggota Kopayu. Armada mereka pun dinamai Kopayu.
Sekarang kondisinya telah berubah. Seiring makin menjamurnya kepemilikan sepeda motor, warga bepergian naik bus tiga perempat ini makin berkurang.
Pada sisi lain, banyak bus tiga perempat yang kondisinya sudah tua. Kurang perawatan sehingga tak mampu diajak mencari uang lagi.
Bahkan ironisnya sebagian besar bus tiga perempat eks Kopayu itu sudah menjadi besi tua. Peremajaan atau penggantian armada baru nyaris tidak pernah ada.
Trayek Kopayu awalnya melintasi 4 daerah yang dinilai cukup banyak penumpangnya .
Berangkat dari terminal Harjamukti Kota Cirebon-Palimanan-Arjawinangun (Kabupaten Cirebon)-Kertasemaya-Jatibarang-Lohbener-Larangan-Jangga-Karangsinom-Patrol (Kabupaten Indramayu)-Pusakanagara-Pamanukan (Kabupaten Subang).
Kini kepengurusan Kopayu vakum. Semakin jarang terlihat bus Kopayu berseliweran di jalan Pantura.
Yang masih ada dan mencoba bertahan sekarang adalah bus tiga perempat pascaKopayu.
Diakui sejumlah sopir bus tiga perempat, lantaran kondisi penumpang sepi, sebagian besar sopir tidak mampu mengoperasikan full trayek Cirebon-Pamanukan.
“Bus hanya sampai Celeng, Lohbener,” ujarnya.
Untuk penumpang yang memiliki tujuan yang lebih jauh seperti Patrol atau Pamanukan, ujarnya terpaksa dipindah ke Elf yang beroperasi pada trayek Indramayu-Patrol.
Proses perpindahan penumpang ini diakui seringkali bermasalah. Kenek atau sopir seringkali diomeli penumpang emak-emak karena mereka tidak bisa diantar sampai tujuan.
“Kita harus lebih bersabar. Sudah capek kerja tapi masih juga diomeli penumpang emak-emak,” ujarnya. (Taryani)