Beton Tiang Kereta Cepat Timpa 2 Ekskavator di Karawang, Bos KCIC Panggil Kontraktor

  • Oleh : Redaksi

Kamis, 09/Des/2021 07:49 WIB


KARAWANG (BeritaTrans.com) - Viral video pada platform Instagram dan Whatsapp soal kecelakaan pada proses konstruksi merobohkan sebuah pilar proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang lokasinya di Karawang, Jawa Barat.

Pada video tampak dua alat berat ekskavator tertimpa beton tiang kereta cepat yang sedang dihancurkan.

Baca Juga:
Menhub Jajal Kereta Cepat: Ujicoba Terus Dilakukan Hingga Dinyatakan Siap Dioperasikan

Kejadian berlangsung saat konstruksi pembongkaran pilar atau pier untuk Kereta Cepat Jakarta - Bandung yang dikerjakan kontraktor tanpa standar operasi konstruksi yang benar. Sehingga menimpa ekskavator. Kejadian itu terjadi di DK 46, Teluk Jambe, Kabupaten Karawang, (5/12) lalu.

PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) langsung memanggil kontraktor yang terlibat dan melakukan investigasi hingga memberi teguran langsung kepada kontraktor terkait agar kejadian serupa tidak terulang.

Baca Juga:
RI Ajukan Pinjaman ke China Rp 8 T Demi Tambal Bengkak Proyek Kereta Cepat

"PT KCIC tidak mentolerir adanya kesalahan konstruksi yang melebihi dari toleransi yang dipersyaratkan," kata Presiden Direktur PT KCIC Dwiyana Slamet Riyadi, dalam keterangan resmi, Rabu (8/12/2021).

Dia juga membenarkan bahwa saat ini tengah dilakukan pekerjaan rework pembongkaran pier, meski proses konstruksi tidak dilakukan mengikuti SOP yang benar, sehingga pier menimpa ekskavator yang digunakan.

Baca Juga:
Polisi Masih Lakukan Investigasi terkait Kondisi Lokasi Kecelakaan Kereta Cepat di Bandung Barat

"Kami langsung memanggil kontraktor dan memberikan teguran agar semua pekerjaan dilakukan dengan SOP yang sudah ditetapkan tim Engineering dan SSHE sehingga kejadian serupa tidak terulang lagi," kata Dwiyana.

Pekerjaan rework dilakukan karena tim Quality KCIC dan konsultan supervise CDJO menemukan pergeseran pekerjaan pilar di DK 46 dan menginstruksikan kontraktor melakukan pembongkaran, untuk dibangun kembali sesuai spesifikasi teknis.

Dwiyana menegaskan SOP Engineering terkait pembongkaran sudah ditetapkan termasuk aspek keselamatan konstruksi, namun berdasarkan hasil investigasi didapatkan kontraktor melanggar SOP hingga menimbulkan kecelakaan.

Untungnya dalam kejadian itu tidak memakan korban jiwa. Karena operator berhasil melarikan diri sebelum pilar menimpa.

"Kejadian ini tidak menimbulkan korban jiwa, operator menjalankan ekskavator berhasil menyelamatkan diri sesaat sebelum reruntuhan menimpa," jelasnya.

Saat ini pihaknya tengah melakukan investigasi mendalam terkait kejadian itu dan berkoordinasi dengan semua pihak. Hasil investigasi itu akan langsung dilaporkan kepada tim KKJT (Komisi Keamanan Jembatan, dan Terowongan Jalan) dan K2K (Komite Keselamatan Konstruksi) Kementerian PUPR.

Sebelumnya video itu di upload oleh akun @suryoprabowo2021 tiga jam lalu dengan jumlah penonton sudah mencapai 75.434.

"PT KCIC tidak mentolerir adanya kesalahan konstruksi yang melebihi dari toleransi yang dipersyaratkan," kata Presiden Direktur PT KCIC Dwiyana Slamet Riyadi, dalam keterangan resmi, Rabu (8/12/2021).

Dia juga membenarkan bahwa saat ini tengah dilakukan pekerjaan rework pembongkaran pier, meski proses konstruksi tidak dilakukan mengikuti SOP yang benar, sehingga pier menimpa ekskavator yang digunakan.

"Kami langsung memanggil kontraktor dan memberikan teguran agar semua pekerjaan dilakukan dengan SOP yang sudah ditetapkan tim Engineering dan SSHE sehingga kejadian serupa tidak terulang lagi," kata Dwiyana.

Pekerjaan rework dilakukan karena tim Quality KCIC dan konsultan supervise CDJO menemukan pergeseran pekerjaan pilar di DK 46 dan menginstruksikan kontraktor melakukan pembongkaran, untuk dibangun kembali sesuai spesifikasi teknis.

Dwiyana menegaskan SOP Engineering terkait pembongkaran sudah ditetapkan termasuk aspek keselamatan konstruksi, namun berdasarkan hasil investigasi didapatkan kontraktor melanggar SOP hingga menimbulkan kecelakaan.

Untungnya dalam kejadian itu tidak memakan korban jiwa. Karena operator berhasil melarikan diri sebelum pilar menimpa.

"Kejadian ini tidak menimbulkan korban jiwa, operator menjalankan ekskavator berhasil menyelamatkan diri sesaat sebelum reruntuhan menimpa," jelasnya.

Saat ini pihaknya tengah melakukan investigasi mendalam terkait kejadian itu dan berkoordinasi dengan semua pihak. Hasil investigasi itu akan langsung dilaporkan kepada tim KKJT (Komisi Keamanan Jembatan, dan Terowongan Jalan) dan K2K (Komite Keselamatan Konstruksi) Kementerian PUPR.

Sebelumnya video itu di upload oleh akun @suryoprabowo2021 tiga jam lalu dengan jumlah penonton sudah mencapai 75.434.