Pelabuhan Patimban Mulai Layani Ekspor Perdana Kendaraan Ke Filipina

  • Oleh : Naomy

Jum'at, 17/Des/2021 17:17 WIB
Menhub di Pelabuhan Patimban Menhub di Pelabuhan Patimban

PATIMBAN (BeritaTrans.com) – Kementerian Perhubungan secara resmi menyerahkan pengelolaan Terminal Kendaraan (Car Terminal) kepada PT Pelabuhan Patimban International (PPI), setelah sebelumnya dioperasikan melalui penugasan kepada PT Pelindo.

Baca Juga:
Bentuk Kepedulian, JPPI Tebar Berkah Ramadhan di Sekitar Perusahaan

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi hadir langsung dalam acara penyerahan pengelolaan (hand over) Terminal Kendaraan Pelabuhan Patimban dan ekspor perdana kendaraan, di Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat, Jumat (17/12/2021) 

Pelabuhan Patimban pun mulai melayani ekspor perdana sebanyak 1.209 unit kendaraan ke Filipina, menggunakan Kapal MV. Fujitrans berbendera Liberia berukuran 27.286 Gross Ton (GT). 

Baca Juga:
Sah, 2 Pelabuhan di Kawasan Teluk Palu Diresmikan Presiden

Kapal ini telah bersandar di Pelabuhan Patimban sejak Kamis (16/12) pukul 10.00 WIB. Kapal tersebut membawa sebanyak 84 unit kendaraan impor dari Jepang dan direncanakan berangkat pukul 20.00 WIB.

"Saya atas nama pemerintah mengucapkan selamat kepada PPI yang sekarang menjadi operator Pelabuhan Patimban, dengan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU)," kata Menhub.

Baca Juga:
Menhub Pesan Agar ASDP Prioritaskan Layanan dengan Kapal Berkapasitas Besar

Menhub mengatakan, sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo, pembangunan Pelabuhan Patimban dilakukan dalam rangka meningkatkan indeks logistik nasional, serta berkolaborasi dengan Pelabuhan Tanjung Priok untuk menjadi "hub" baru yang memiliki daya saing di kawasan Asia Tenggara.

"Ini juga merupakan simbol kerja sama Indonesia dan Jepang. Kolaborasi PPI dan Toyota Tshusho diharapkan dapat meningkatkan pelayanan ekspor-impor kendaraan menjadi lebih baik dan kompetitif kedepannya," ucap Menhub.

Dia mengajak seluruh pelaku industri otomotif baik pabrikan kendaraan bermotor, produsen komponen dan sparepart, sampai ke industri bahan baku, memanfaatkan Pelabuhan Patimban. 

"Mari kita tingkatkan daya saing logistik nasional melalui Pelabuhan Patimban," tutur Menhub.

Dia berharap, kehadiran Pelabuhan Patimban dapat menjadikan Indonesia sebagai salah satu basis ekspor kendaraan, yang dapat meningkatkan industri otomotif nasional.

Selain melayani kegiatan ekspor-impor kendaraan, keberadaan Pelabuhan Patimban juga diharapkan mampu menggerakkan ekonomi sektor UMKM, sektor pertanian, industri kreatif dan sektor lainnya sehingga produk lokal mampu bersaing di pasar global.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PPI Fuad Rizal mengatakan, mulai saat ini pihaknya bertanggungjawab menyiapkan seluruh operasi pelabuhan. 

"PPI membangun kerja sama dengan konsorsium Jepang untuk mengoperasikan terminal kendaraan. Sejak 16 Desember 2021 PPI telah resmi bekerja sama dengan PT Patimban International Car Terminal untuk mengoperasikan terminal kendaraan," ungkapnya.

Dubes Jepang Untuk Indonesia Mr. Kenji Kanasugi menyatakan bahwa proyek Pelabuhan Patimban menjadi indikator yang jelas terhadap komitmen Jepang untuk berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha.

Bupati Subang H. Ruhimat mengungkapkan, masyarakat menyambut baik kehadiran Pelabuhan Patimban, yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat Subang dan sekitarnya.

Pelabuhan Patimban merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN), yang memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan perekonomian di wilayah Jawa Barat dan juga secara nasional.

Pelabuhan Patimban akan menjadi cikal bakal kawasan industri dan perkotaan baru di Jabar bernama Rebana (Cirebon, Subang, Patimban dan Kertajati) Metropolitan, yang meliputi enam kabupaten dan satu Kota Cirebon, dengan jantung pertumbuhan kawasan Pelabuhan Patimban dan Bandara Kertajati. 

Dibangun sejak tahun 2018, saat ini pembangunannya telah memasuki Tahap 1-2 (2021-2023) yang meliputi pembangunan terminal peti kemas dengan kapasitas 3,75 juta TEUs dan terminal kendaraan dengan kapasitas total sampai dengan 600.000 CBU serta Terminal RoRo 200 meter. 

Adapun di dalam area pelabuhan terdapat fasilitas pelabuhan, seperti dermaga peti kemas (421,025m x 34,2m), dermaga kendaraan (308,6m x 33m), perpanjangan trestle (333,1m), lapangan penyimpanan kendaraan (kapasitas 218.000 CBU), lapangan penumpukan peti kemas (kapasitas 250.000 TEUs), area reklamasi (60 Ha), pengerukan kolam (-10 m), jalan pelabuhan dan gedung administrasi.

Turut hadir dalam kegiatan ini Wakil Ketua DPR Rahmat Gobel, Komisaris Utama PT PPI Chairul Tanjung, Komisaris PT PPI Chairal Tanjung, perwakilan dari JICA, Toyota Tsuho Corporation, jajaran Kemenhub, dan instansi terkait lainnya. (omy)