Kapal Tenggelam, 28 Migran Meninggal di Pantai Libya

  • Oleh : Fahmi

Selasa, 28/Des/2021 09:22 WIB
Sedikitnya 28 migran meninggal di pantai Libya. (AFP/MAHMUD TURKIA) Sedikitnya 28 migran meninggal di pantai Libya. (AFP/MAHMUD TURKIA)

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Setidaknya 28 mayat migran ditemukan di pantai Libya usai kapal yang mengangkut mereka disebut tenggelam beberapa hari lalu. 

"Tim Bulan Sabit Merah Libya menemukan 28 mayat imigran yang tewas dan mengevakuasi tiga orang selamat di dua lokasi berbeda di pantai Al-Alous," kata salah satu pejabat keamanan Libya, seperti dikutip AFP, Ahad (26/12/2021). 

Baca Juga:
Kapal LCT Bora V Tenggelam di Sulut Sudah Ditemukan, 10 Orang Selamat, 2 Meninggal dan 6 Masih Hilang

Pejabat itu kemudian melanjutkan, "Kondisi mayat yang membusuk menunjukkan kapal tenggelam beberapa hari yang lalu."

Jumlah korban, katanya, juga bisa bertambah dalam beberapa jam mendatang. 

Baca Juga:
Kemenhub Fasilitasi Serah Terima Hak dan Asuransi Kematian Awak Kapal Korban di Mauritius

Media lokal Libya merilis foto-foto yang menunjukkan mayat itu berjejer di sepanjang pantai dan ditempatkan di kantong jenazah. 

Libya menjadi titik keberangkatan utama bagi para migran Afrika dan Asia yang berusaha keras menuju Eropa. 

Baca Juga:
Tim SAR Gabungan dari Kemenhub, Basarnas dan TNI-Polri Temukan 2 Korban Kapal Dewi Indah Noor 1 yang Tenggelam di Perairan Kepulauan Seribu

Para migran itu kerap mengalami kondisi yang mengerikan di Libya sebelum berangkat ke negara tujuan. Semisal kapal yang penuh sesak, kapal yang sering tak layak sehingga di tengah jalan tenggelam atau mendapat masalah. 

Tragedi di Libya itu terjadi hanya beberapa hari usai 160 migran tewas dalam sepekan terakhir karena insiden serupa. 

Berdasarkan data Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), jumlah korban tewas sepanjang 2021 ini sebanyak 1.500 nyawa. 

Di tahun itu pula, menurut IOM lebih dari 30 ribu migran dicegat dan kembali ke Libya. 

Uni Eropa telah bekerja sama dengan Penjaga Pantai Libya guna mengurangi jumlah migran yang tiba di pantai Benua Biru itu. 

Saat kembali, banyak di antara mereka yang menghadapi penganiayaan mengerikan di pusat-pusat penahanan.(fhm/sumber:CNN)