Tongkang di Pelabuhan Marunda Bukan Kandas dan Tak Ganggu Lalu Lintas Kapal

  • Oleh : Ahmad

Jum'at, 31/Des/2021 17:06 WIB
Foto:istimewa Foto:istimewa

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Kapal tongkang LLB Sukses 21 bukan kandas karena pendangkalan alur, namun karena posisi air akan surut, sehingga sempat sulit bergerak pada posisi kapal sudah akan sandar di kade KB 4 terminal Kalibelencong, Pelabuhan Marunda, pada Jumat ( 31/12).

Baca Juga:
Pelindo Regional 2 Tanjung Priok Sambut Kedatangan Kapal Pesiar MS Viking Orion

"Kapal bukan kandas lama dan atau tidak bisa bergerak lagi, melainkan kesulitan bergerak, tapi tidak lama hanya 15 menitan setelah itu bisa terapung kembali dan disandarkan," kata Kordinator Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli, KSOP Marunda, Capt. Dwi Hendrikus menanggapi adanya berita di media online terkait adanya kapal kandas di Kalibelencong, Pelabuhan Marunda pada Jumat (31/12) sekitar pukul 16.00 WIB.

Peristiwanya berawal saat kapal Tug boat LLB Sukses 19 menggandeng tongkang LLB 21 datang dari Manggar Bangka Belitung dengan muatan tercantum di manifest sebanyak 3000 Ton yang dalam keadaan proses sandar di kade KB 4. 

Baca Juga:
Pemulangan Jenazah ABK Wafat di Republik Fiji Difasilitasi Kemenhub

Nakhoda dan Pandu dikapal TB LLB Sukses 19 yang menggandeng Tongkang LLB Sukses 21 ketika akan masuk sudah memperhitungkan akan adanya pasang surut. Namun ketika sudah dekat dermaga KB 4 posisi air sudah mulai surut sehingga proses penyandaran dibutuhkan kecepatan dalam bermanouver kapal untuk mendorong tongkang bersandar di kade. 

Pada saat mendorong kapal di air yang akan surut agak berat dan membutuhkan waktu.

Baca Juga:
Catat Sejarah, Terminal Teluk Lamong Disinggahi Kapal Curah dengan Draught Terdalam Capai 13,27 Meter

Lebih jauh, Capt Dwi menyatakan saat masuk Kalibelencong untuk kegiatan penyandaran, kapal tongkang tersebut juga di assist oleh kapal tunda lainnya serta effort sehingga jika mengalami masalah cepat teratasi, karena ada pihak yang langsung mengatasinya.

" Dan kejadian ini bukan masuk katagori kecelakaan, karena hal biasa di perairan alur yang sempit tergantung pada pasang surut serta mempunyai karakter dasar perairan (seabed) lumpur" tegas Capt. Dwi.

" Kami juga kaget aja jika ada pemberitaan kapal kandas dalam berita itu dan juga hanya mengandalkan dari sumber yang tidak mau disebut namanya, karena untuk kapal yang memuat 3000 Ton kandas dialur kali blencong tidak mungkin terjadi karena LWS air pada waktu surut adalah - 4,4" kata Capt. Dwi Hendrikus. (ahmad)